Kepokmas Aman, Harga Gula Pasir Melonjak

Kepokmas Aman, Harga Gula Pasir Melonjak

CIREBON - Pemkab Cirebon mengklaim pasokan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Kabupaten Cirebon secara umum saat ini aman. Harga kepokmas pun mayoritas stabil. Hanya beberapa komoditi saja yang melonjak, karena kelangkaan pasokan.

Hal tersebut disampaikan Kabid Perdagangan Disdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Heryadi saat ditemui Radar Cirebon, kemarin (15/3). Menurutnya, untuk komoditi yang mengalami lonjakan harga adalah gula pasir.

“Yang harganya sulit turun itu gula pasir. Dari distributornya sudah di atas harga eceran tertinggi (HET, red). Sekarang itu harganya hampir merata antara 16.500 sampai 17.000. Ini terjadi karena stoknya terbatas,” ujarnya.

Menurut Dadang, Pemkab Cirebon tidak bias berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Pasalnya, stok gula pasir benar-benar langka dan jumlahnya terbatas. Produksi nasional belum mampu mencukupi kebutuhan nasional. Sehingga opsi untuk impor sudah tidak bisa ditawar lagi.

“Biasanya kalau harga naik itu kan kita ada intervensi harga melalui operasi pasar. Tapi itu tidak bisa kita lakukan, karena barangnya tidak ada. Nyari gula pasirnya susah. Solusinya untuk menekan ini ya memang harapannya ada di impor,” imbuhnya.

Ditambahkan Dadang, untuk impor sendiri merupakan kewenangan kementerian. Informasi yang ia terima, dalam bulan ini, akan ada impor yang masuk. Sehingga harapannya bisa menekan harga gula di pasaran.

“Kalau informasi kan masuknya Maret. Tapi kita tidak tahu perkembangan terakhir dengan geger corona ini berpengaruh tidak. Untuk harga sendiri memang sudah di atas HET dan Permendag RI,” jelasnya.

Harga gula yang saat ini di atas HET dan Permendag RI tersebut, tidak bisa ditindak karena memang saat ini kondisinya tidak normal akibat kelangkaan stok. Pedagang bisa ditindak jika dalam situasi normal menaikan harga di atas HET yang sudah ditentukan.

“Kalau kondisinya normal baru bisa ditindak. Ini kan ada kondisi tidak normal berlaku. Barangnya langka dan terbatas. Jadi wajar jika harganya di atas HET. Tapi kalau bawang putih, daging ayam dan lain-lain masih terpantau normal,” bebernya.

Sementara itu, sejumlah pedagang di Pasar Sumber menyebut, naiknya harga gula pasir, baik curah maupun kemasan dalam seminggu terakhir. Naiknya harga gula tersebut karena kelangkaan barang.

Salah satu pedagang yang ditemui Radar Cirebon, Eni menegaskan, jika naiknya harga gula disebabkan harga yang sudah naik dari tingkat pengecer. Alasannya, pihak distributor gula menyebut jika gula sudah sulit didapat dan yang tersisa tidaklah banyak.

“Dari sananya sudah naik. Saya ambil perkilo itu hanya selisih seribu. Dari sananya sudah 16 ribu saya jual 17 ribu. Belum untuk plastik, angkutan dan lain-lain,” ujar Eni saat ditemui Radar Cirebon beberapa waktu lalu.

Diakuinya, harga tersebut lebih tinggi dari harga rata-rata harga gula pasir yang umum dijual di Pasar Sumber beberapa waktu sebelumnya. Namun demikian, rata-rata para pembeli mengerti dengan kenaikan tersebut, karena informasi soal sulitnya mendapatkan gula banyak diberitakan oleh media.

“Ya biasanya 12.500 perkilogram, sejak seminggu terakhir itu naik perlahan. Dari 12.500 naik menjadi 13,500. Setelah itu, naik bertahap hingga sekarang terakhir 17,000,” imbuhnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: