Nyepi di Tengah Corona, Tak Ada Melasti dan Sembahyang Bersama

CIREBON – Pura Agung Jati Pramana di Kota Cirebon akan melaksanakan ibadah Hari Raya Nyepi Tahun 2020 dengan sedikit berbeda. Yakni mentiadakan melasti dan sembahyang bersama. Hal itu dilakukan untuk mematuhi instruksi pemerintah pusat maupun daerah, demi meminimalisasi penyebaran corona virus disease (Covid-19).

Berbagai upaya dilakukan pihak vihara dimasa tanggap darurat Covid-19, untuk menghadapi hari Raya Nyepi Rabu (25/3) esok hari. Salah satunya dengan melakukan bersih-bersih di setiap sudut pura yang berlokasi di Jl Bali, Kecamatan Harjamukti tersebut.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Wilayah III Cirebon, I Nengah Wiguna Yasa mengatakan, melasti atau upaya pensucian diri untuk menyambut hari raya nyepi ditiadakan. Warga hanya melaksanakan pacaruan di pura pada Selasa (24/3) hari ini pukul 12.00 WIB. Dengan petugas yang terdiri dari Pengurus PHDI, Pengurus Banjar, Pinandita, Sarati, Sesepuh

Kemudian, imbuhnya, persembahyangan bersama juga ditiadakan. Caru yang biasanya dibagikan, akan digantikan dengan Tirta Sabuana Raksa. “Tirta Sabuana Raksa dapat diambil di pura Senin-Selasa 23-24/3 Maret 2020. Fungsi dan maknanya sama dengan caru. Supaya lebih simple aja,” kata Nengah Wiguna, kepada Radar Cirebon saat ditemui di Pura Agung Jati Pramana, Senin (23/3).

I Nengah Wiguna Yasa menambahkan, ritual keagamaan tetap dilaksanakan. Namun kehadiran jemaah akan dikurangi. Yang hadir, hanya petugas yang mempersiapkan dan akan menjalani ritual dengan jumlah kurang dan lebihnya sekitar 20 orang. Sembahyang bersama yang biasa dilakukan di Pura, tahun ini hanya dilakukan di rumah masing-masing umat. “Tahun sebelumnya banyak yang melakukan ritual dan sembahyang bersama di Pura, sekitar 200 orang,” katanya.

I Nengah Wiguna Yasa mengucapkan selamat menjalankan Catur Brata Penyepian di rumah masing-masing kepada masyarakat yang merayakan. Berbagai persiapan dilakukan pihak vihara, Senin (23/3) kemarin. (ade)

Sumber: