Pulang dari Dubai, Warga Majalengka Positif Corona

Pulang dari Dubai, Warga Majalengka Positif Corona

SEORANG warga Majalengka dinyatakan positif corona sesuai hasil rapid test. Ia merupakan ABK (anak buah kapal) yang belum lama ini kembali dari Dubai.Hingga kemarinpasien berjenis kelamin laki-laki itu dirawat di RSUD Cideres. “Pasien kemarin malam masuk ke ruang isolasi di RSUD Cideres,” kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Majalengka H Alimudin MM MMKes, Kamis (2/4).

Terpisah, Kabid Pelayanan RSUD Cideres Egga Bramasta Akidapi mengatakan kondisi pasien sejak masuk hingga saat ini menunjukan kondisi yang baik. Dari hasil rapid test, pasien didiagnosa positif corona. “Benar, pasien dirawat di rumah sakit Cideres. Kondisi umumnya baik. Pasien positif baru dari rapid test. Jadi belum valid,” kata Egga.

Kendati rapid test menunjukkan hasil positif, sambung Egga, belum bisa menjadi acuan utama. Saat ini pihak rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan. “Kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan swab (pemeriksaan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan) karena pemeriksaan yang valid adalah pemeriksaan swab,” jelas dia.

Sementara dari data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Majalengka (Pikom) pada Kamis malam (2/4) tercatat 15 PDP dengan rincian 6 proses dan 9 selesai. Pada website itu, jumlah positif masih terdata satu orang.

PASIEN SEMBUH BERTAMBAH

Dari Jakarta, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah pasien sembuh terus bertambah. Totalnya mencapai 112 orang, sedangkan kasus positif menjadi 1.790 orang. Sementara meninggal 170 orang hingga Kamis (2/4) pukul 21.00 WIB.

Dibanding sehari sebelumnya, jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak sembilan orang dari 103 pasien, sedangkan kasus positif bertambah 113 orang dari 1.677 kasus. Sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah 13 kasus. Sebelumnya pada Rabu (1/4), tercatat 157 jiwa meninggal dunia.

“Ada penambahan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 113 kasus. Sehingga total menjadi 1.790 kasus positif,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, kemarin.

Dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, pemerintah kembali mengajak masyarakat bersungguh-sungguh mengawali penanganan wabah mulai dari yang terdepan, yakni dengan memutus rantai penularan di tengah masyarakat dengan menerapkan aturan sesuai protokol kesehatan, physical distancing, social distancing, dan work from home. “Penting bagi kita untuk memutus mata rantai penularan. Karena itu pentingnya tetap menjaga jarak, baik di dalam maupun di luar rumah, hindari keramaian, kerumunan, dan rajin mencuci tangan,” pinta Yuri.

Pada kesempatan itu hadir juga Ketua MPR Bambang Soesatyo. Ia mengajak masyarakat Indonesia disiplin melakukan lima langkah pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19. “Saya meyakini situasi buruk tersebut hanya dapat dihentikan dengan kedisiplinan dari setiap warga negara dan gotong royong di antara semua pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah,” terang Bambang.

Menurut dia, lima hal kedisiplinan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia adalah di rumah saja, dilarang berdekatan dan berkumpul, cuci tangan pakai sabun dan jangan menyentuh wajah, tidak mudik dan tidak piknik, jika sakit gunakan telemedis atau datangi fasilitas kesehatan terdekat.

Apabila warga dapat mengikuti anjuran pemerintah tersebut, maka rantai penularan virus SARS-CoV-2 atau corona dapat terputus sehingga Indonesia terbebas dari Covid-19.  “Jika setiap warga negara semakin disiplin maka semakin cepat kita akan terbebas dari Covid-19,” imbuh Bambang.

Sementara itu data relawan tercatat, total 15.250 relawan telah mendaftarkan diri untuk ikut membantu penanganan Covid-19 di Tanah Air. Dengan rincian dari 15.250 relawan tersebut terbagi menjadi 2.529 relawan untuk medis dan 12.721 relawan non medis. Dari relawan medis yang mendaftar, kelompok terbesar berasal dari perawat dengan jumlah sebanyak 1.227 orang.

Kemudian, melalui seleksi dan persiapan dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan, saat ini ada 222 perawat yang sudah bertugas sebagai relawan. Kemudian, sejumlah relawan perawat sedang dalam proses pemeriksaan kesehatan sebagai syarat sebelum ditempatkan bertugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: