Dear Warga, Kurangi Mobilitas Dulu Deh, Jumlah ODP dan PDP Seharusnya Bisa Ditekan

Dear Warga, Kurangi Mobilitas Dulu Deh, Jumlah ODP dan PDP Seharusnya Bisa Ditekan

Di Kota Cirebon saat ini terdapat 75 orang dalam pengawasan (ODP), dengan 214 diantaranya selesai pemantauan. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) tinggal dua yang masih dirawat. Tiga diantaranya sembuh. Dan tidak ada pasien positif covid-19. Dengan kondisi yang relatif landai, wabah covid-19 diharapkan bisa diintervensi dengan lebih baik.

KHOIRUL ANWARUDIN, Kesambi

KEJADIAN miris menimpa seorang pria yang baru datang dari Jakarta. Kru kapal pesiar itu, ditolak oleh warga di lingkungan tempat tinggalnya. Kejadiannya Rabu (8/4) malam. Warga khawatir pria tersebut akan membawa virus corona.

Stigma terhadap pendatang, terutama dari zona merah kini menjadi masalah di lingkungan masyarakat. Pria yang ditaksir berusia 30-an tahun itu diketahui tinggal di sebuah kontrakan di Kampung Pulobaru.

Sebelumnya, ia baru pulang dari Amerika serikat dan menjalani karantina mandiri di Jakarta kurang lebih 14 hari. Namun warga bersikukuh untuk tidak menerima kedatangan pria tersebu.

\"Dia baru datang Rabu (8/4) sore. Tapi ada beberapa warga yang tinggal di kos-kosan yang sama menolak dan melaporkan kepada saya,\" Kata Nilawaty. Ketua RW 07 Pulobaru selatan Kelurahan Pulasaren.

Penolakan itu hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, yang tinggal satu kos-kosan dengan pria tersebut. Ia pun bahkan telah menganjurkan warga untuk menerima pendatang tersebut.

Secara fisik, pria itu tak menunjukan tanda-tanda atau gejala virus corona. Namun begitu, warga yang bersikukuh menolak, tetap pada pendirianya.

\"Kalau saya sudah bilang ke warga, supaya pria itu melakukan karantina mandiri saja disini selama 14 hari. Saya juga sudah menghubungi puskesmas untuk melakukan pemantauan hari ini, tapi karena keburu pulang lagi, jadi tidak dari puskesmas juga tidak jadi datang,\" ungkapnya.

Ya. Tak sampai beberapa jam pria itu menempati kamar kosnya, ia lebih memilih pulang ke tempat tinggal orang tuanya. Nilawaty juga mengaku tak bisa berbuat apa apa dengan kecemasan berlebihan sebagian warga terhadap penyebaran virus corona.

\"Padahal pria itu mau dites di rumah sakit Gunung Jati, tapi warga itu menolak. Akhirnya, saya serahkan kepada pemilik kosannya. Tapi mungkin karena nggak enak, pria itu memilih pulang,\" ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Edy Sugiarto MKes mengatakan dengan situasi seperti ini, meningkatkan kewaspadaan memang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus corona. Sehingga kesehatan masyarakat secara umum menjadi prioritas. Pasalnya, seperti diketahui, banyak kasus Covid-19 yang justru tanpa gejala.

\"Orang yang baru datang dari daerah epicenter tetap harus dikarantina lagi. Jadi pada intinya tujuannya melindungi masyarakat semua. Bukan kepentingan orang per orang. Di samping dia juga  melindungi dirinya sendiri supaya tidak menularkan kepada orang lain,\" ungkapnya.

Ia pun menduga pria tersebut memilih pulang karena merasa khawatir mendapatkan stigma dari masyarakat. Menurutnya, kepanikan yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh informasi yang berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: