150 Anggota Kerajaan Arab Saudi Terinfeksi Covid-19

150 Anggota Kerajaan Arab Saudi Terinfeksi Covid-19

JAKARTA - Sebanyak 150 anggota kerajaan Arab Saudi dilaporkan terinfeksi virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan. Sejumlah pangeran Saudi yang positif virus corona diduga terjangkit ketika mereka bepergian ke Eropa.

New York Times (NYT) melaporkan, mengutip beberapa sumber di rumah sakit, dokter, serta orang dekat keluarga, Gubernur Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saudi, menjalani perawatan intensif terkait Covid-19.

Sementara itu, Raja Salman (84) dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) menjalani isolasi mandiri terkait kekhawatiran penularan. Raja Salman disebut mengasingkan diri di sebuah pulau di dekat Jeddah, sementara Pangeran MBS pindah ke lokasi terpencil di pantai Laut Merah.

Dokter-dokter di Rumah Sakit Raja Faisal yang biasa melayani keluarga kerajaan dilaporkan menyiapkan tambahan 500 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan pasien. \"Perintahnya adalah untuk mempersiapkan bagi orang-orang penting dari seluruh negeri,\" demikian isi surat dari pengelola RS Raja Faisal.

\"Sedangkan pasien biasa dan para perawat yang sakit akan dipindahkan ke rumah sakit umum untuk memberikan ruang bagi para anggota kerajaan yang sakit tersebut,\" sambungnya.

Sejauh ini, Saudi memberlakukan pembatasan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19, dimulai dengan penghentian izin umrah sampai melakukan lockdown di beberapa kota besar, termasuk Makkah dan Madinah serta Jeddah dan Riyadh.

Semua warga dilarang keluar rumah selama 24 jam, kecuali untuk alasan penting seperti membeli kebutuhan pokok dan obat-obatan. Saudi juga sudah menghentikan penerbangan internasional sejak bulan lalu.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Tawfiq Al Rabiah mengatakan, kasus infeksi di Saudi diperkirakan terus melonjak dalam beberapa pekan. Dia memperkirakan kasus Covid-19 bisa mencapai 200.000 orang.

“Dalam beberapa pekan, hasil beberapa studi memprediksi jumlah infeksi akan berkisar minimal 10.000 hingga maksimum 200.000,” kata Tawfiq.

\"Perintahnya adalah untuk mempersiapkan bagi orang-orang penting dari seluruh negeri,\" demikian isi surat dari pengelola RS Raja Faisal.

Menurut data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, tercatat ada 2.795 kasus virus corona di Saudi, dengan 41 orang meninggal. Menanggapi laporan media New York Times, berjudul “Coronavirus Invades Saudi Inner Sanctum” tersebut, pihak Kerajaan melalui akun resmi dua pangeran Arab Saudi, yaitu Pangeran Abdurrahman bin Musa’id bin Abdul Aziz dan Pangeran Fahd bin Mush’ab bin Saúd Alu Sa’ud membantahnya.

Pangeran Abdurrahman bin Musa’id bin Abdul Aziz sebagaimana dikutip dari arabic.sputniknews.com dan arabic.rt.com menulis dalam akun Twitter-nya @abdulrahman, dalam terjemah bahasa Indonesia sebagai berikut.

\"Jumlah kasus terinfeksi corona di Saudi sekarang mendekati 3.000 orang. Taruhlah jika kabar ini benar, dan dari jumlah 3.000 tersebut terdapat 150 anggota keluarga Saudi, maka bani Saud sebagaimana keluarga lainnya yang anggotanya bisa saja terserang sakit. Semoga Allah memberi kesembuhan bagi mereka yang terjangkiti di negara saya dan di semua tempat. Corona bisa saja mereka akan mendapat obat, sementara kebodohan dan kedengkian kalian tidak ada obatnya,\" tulis Pangeran Abdurrahman bin Musa’id bin Abdul Aziz dalam akun Twitter-nya.

Sementara itu, dalam akun Twitter-nya, @fmsaa1, Pangeran Fahd bin Mush’ab bin Saúd Alu Sa’ud juga membantah pemberitaan New York Times bahwa Pangeran Faishal bin Bandar bin Abdul Aziz terinfeksi corona dan dalam perawatan intensif. Pangeran Fahd memastikan bahwa Pangeran Faishal yang merupakan Gubernur Riyadh tersebut dalam kondisi baik-baik saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: