Nelayan Pesisir Panjunan Kesulitan Melaut

Nelayan Pesisir Panjunan Kesulitan Melaut

CIREBON - Hasil tangkapan laut melimpah di tingkat tengkulak karena banyak pabrik ikan yang tutup. Harga ikan laut juga praktis ikut anjlok.

Saat ini, sebagian nelayan ada yang sudah tidak lagi melaut. Sebab, biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasilnya. Nelayan Pesisir Panjunan, Darmanto mengungkapkan, penurunan harga tangkapan nelayan sudah terjadi beberapa pekan ini.

Dirinya berharap situasi segera normal, sehingga nelayan dapat kembali melaut. \"Ikan yang kecil-kecil harganya Rp1.000. Padahal sebelum ada corona itu Rp2 ribu. Sebagian besar turun 30-40 persen,\" ucap Darmanto, kepada Radar Cirebon.

Dengan harganya yang merosot, Darmanto enggan memaksakan tetap melaut. Dalam sekali beroperasi, biaya operasional yang harus dikeluarkan nelayan kapal dengan bobot 3 GT itu minimal Rp1,5-2 juta. Sementara yang didapatkan hanya sekitar Rp2 juta sampai Rp2,5 juta saja dalam 2 hari melaut.

\"Kalu hasil tangkapan sih tidak masalah. Karena sekarang tuh masih musim sedang. Tapi anjloknya harga tangkapan, otomatis pendapatan kita juga berkurang,\" lanjutnya.

Meski demikian, ada saja nelayan yang tetap melaut. Terpaksa untuk menyambung kebutuhan dapur.

Nelayan lain, Sodikin memilih untuk tidak mencari ikan. Tak banyak yang bisa dilakukannya. Di sela kegiatan, aktivitasnya sebatas memperbaiki alat tangkap dan kerusakan perahu. \"Ya paling cuma perbaikin jaring, atau kapal kalau ada yang rusak,\" ucapnya.

Menurut data Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cirebon, jumlah nelayan yang menjadi anggotanya sebanyak 3.600 orang. Data ini mengacu pada definisi nelayan yakni, orang yang bekerja pada proses penangkapan ikan. Sehingga turut menghitung anak buah kapal (ABK) dan tenaga bongkar yang membantu tugas nelayan di darat.

Sedangkan jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 648 unit. Ini terdiri dari kapal motor dengan bobot diatas 30 GT dan perahu motor nelayan tradisional.

Rinciannya, kapal motor yang beroperasi di Pelabuhan Kejawanan 217, Cangkol 40, Pesisir 87 dan Samadikun 84. Untuk perahu motor 220 unit, tersebar di Pesisir, Cangkol dan Samadikun. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: