Penyakit Penyerta yang Menyebabkan Pasien Corona di Indonesia Banyak Meninggal Dunia

Penyakit Penyerta yang Menyebabkan Pasien Corona di Indonesia Banyak Meninggal Dunia

JAKARTA - Sedikitnya 399 pasien corona virus disease (Covid-19) meninggal dunia dengan penyakit penyerta. Terbanyak adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi yang sudah diidap bertahun-tahun, diabetes, dan kencing manis yang juga sudah lama diderita.

Penyakit-penyakit lainnya ialah paru-paru kronis, semisal asma, bronkitis, dan TBC. Senin (13/4) jumlah pasien positif corona yang meninggal dunia bertambah 26 orang. Kebanyakan berusia di atas 50 tahun.

Jumlah kasus positif mengalami penambahan sebanyak 316 menjadi 4.557 orang dan yang sembuh mencapai 380 orang. juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona C0VID-19, Achmad Yurianto mengatakan, kebanyakan pasien meninggal dunia karena penyakit penyerta.

“Kita patut bersyukur sudah ada 380 orang dinyatakan sembuh, kita berharap bahwa ini menjadi sebuah optimisme kita semua bahwa COVID-19 bisa sembuh,” kata Yuri.

Yuri mengajak untuk membangkitkan optimisme bersama karena penyebaran masih terjadi. “Karena itu Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi, bukan hanya diketahui tapi dijalankan,” tegasnya.

Provinsi DKI Jakarta masih jadi episentrum dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak, yaitu 2.186 jiwa per 13 April. Setelah DKI Jakarta, ada Jawa Barat dengan 540 pasien positif, Jawa Timur dengan 440 pasien, Banten dengan 285 pasien, Sulawesi Selatan 223 kasus, dan Jawa Tengah dengan 203 pasien.

Data Gugus Tugas juga merincikan lima kasus positif di Aceh, Bali 86 kasus, Bangka Belitung empat kasus, Bengkulu empat kasus, DI Yogyakarta 57 kasus. Kemudian empat kasus di Jambi, Kalimantan Barat 13 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 25 kasus, Kalimantan Selatan 34 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus.

Di Kepulauan Riau 21 kasus, NTB 37 kasus, Sumatera Selatan 18 kasus, Sumatera Barat 45 kasus, Sulawesi Utara 17 kasus, Sumatera Utara 67 kasus, Sulawesi Tenggara 16 kasus, NTT dan Gorontalo masing-masing satu kasus.

Selanjutnya Sulawesi Tengah 19 kasus, Lampung 21 kasus, Riau 20 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing dua dan 11 kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 68 kasus dan Sulawesi Barat lima kasus. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: