Data Covid-19 Indonesia Diragukan, Ini Sebabnya
NEW YORK - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) memperkirakan, bahwa masih ada kasus virus Corona (Covid-19) yang belum terlaporkan di Indonesia.
CDC Covid-19 Task Force Lead, Barbara Marston mengatakan, hal itu bisa terjadi setelah melihat jumlah kasus Corona relatif kecil, namun angka kematian yang tinggi.
\"Jika sebuah negara melampirkan data, lalu kita melihat sedikitnya jumlah kasus tetapi angka kematian yang relatif tinggi, kami menjadi penasaran jika masih ada kasus-kasus (Covid-19) yang mungkin belum terlaporkan,\" kata Marston, Rabu (15/4).
Kendati demikian, Marston menegaskan bahwa CDC tidak menganggap laporan pemerintah Indonesia terkait jumlah kasus dan kematian akibat Corona, salah atau tidak tepat.
Ia hanya berharap, pemerintah Indonesia bisa melakukan lebih banyak tes Corona lagi agar kasus-kasus yang tidak teridentifikasi bisa segera diketahui.
\"Kami tidak mempertanyakan laporan resmi, kami tidak melakukan itu. Tapi kami membayangkan jika dilakukan lebih banyak tes lagi akan mampu mengidentifikasi pasien-pasien ini,\" ujarnya.
Tak sedikit pihak baik dari dalam hingga luar negeri yang memang mempertanyakan jumlah kasus Corona di Indonesia. Bahkan sebelum wabah pandemi itu terdeteksi di Indonesia.
Sekitar awal Februari lalu, sebuah studi Harvard menduga virus Corona sudah masuk ke Indonesia. Hal itu jika dilihat dari pergerakan manusia dan perjalanan udara antara RI dan China, tempat sumber Covid-19 muncul dan menyebar.
Tak lama setelah Indonesia mengonfirmasikan kasus pertama Corona, studi yang dilakukan peneliti Pusat Pemodelan Matematika Penyakit Menular (CMMID) London, Inggris, menyatakan bahwa kasus Corona yang tidak terdeteksi di Indonesia bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu pasien.
Namun, lembaga penelitian itu mengatakan, jumlah kasus Corona yang terdeteksi di Indonesia masih relatif rendah lantaran minimnya pemeriksaan dan tes yang dilakukan pemerintah.
Indonesia bahkan, dianggap menjadi salah satu negara dengan tingkat pengetesan virus Corona terendah di dunia. Berdasarkan data referensi statistik Worldometer per Rabu (15/4), Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia ini baru melakukan tes terhadap 31.628 orang.
Jumlah itu menggambarkan bahwa Indonesia baru melakukan tes corona terhadap 116 orang per satu juta populasinya. Sementara itu, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, jumlah pengetasan yang dilakukan Indonesia terbilang kecil.
Sejauh ini, Malaysia telah melakukan 84.791 tes Corona. Artinya, Negeri Jiran telah melakukan 2.620 tes per satu juta populasinya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto mengatakan, saat ini Indonesia memang tengah menghadapi tantangan kasus Corona tanpa gejala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: