Produktivitas GKP di Rancaputat 9,3 Ton/Hektare

Produktivitas GKP di Rancaputat 9,3 Ton/Hektare

MAJALENGKA – Produktivitas hasil pertanian di Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut terungkap saat panen perdana ubinan.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sumberjaya, Mohamad Sudrajat AMd didampingi Penyuluh Wilayah Binaan Rancaputat, Tisno SP menyebutkan, dari teknis setelah pengambilan sampel ubinan di dua titik ada peningkatan dari musim pertama tahun lalu. Rata-rata hanya mencapai 5,4 kilogram per ubinan dengan 86,4 kuintal atau 8,6 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP). Sementara untuk musim panen sekarang, mencapai 5,8 kilogram per ubinan dengan produktivitas 93 kuintal per hektare atau 9,3 ton per hektare GKP.

“Untuk Desa Rancaputat ini capaiannya cukup bagus di wilayah Kecamatan Sumberjaya. Para kelompok Tani Wahadi dan petani di wilayah ini memakai varietas Inpari 32,” kata Tisno, Kamis (16/4).

Tisno menyebutkan, faktor peningkatan produktivitas pertanian didukung oleh pengairan yang cukup dan pemeliharaan padi lebih bagus. Selain itu juga minimnya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau jenis hama lainnya berkurang. Sehingga hal ini mempengaruhi terhadap capaian produktivitas maksimal.

Disamping itu, untuk capaian rata-rata GKP di Kecamatan Sumberjaya mencapai 6,15 atau 9,8 ton per hektare. Bahkan angka ini sudah lebih dari cukup standarisasi yang ditargetkan pemerintah. Pihaknya terus berupaya agar memberikan bentuk penyuluhan kepada petani khususnya desa binaan yakni Rancaputat, Bongas Wetan dan Desa Sumberjaya.

“Beberapa kegiatan penyuluhan itu merupakan kegiatan formal seperti dilakukan di balai desa maupun saung miting Gapoktan yang dilakukan biasanya sebelum musim tanam. Memberikan pemahaman mulai dari pemilihan bibit, persemaian hingga pemupukan. Pihaknya juga mengaku aktif melakukan kunjungan kesetiap kelompok Hamparan Usaha Tani (HUT) guna mengetahui beberapa permasalah yang dihadapi para petani,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya, Eli Herawati bersyukur atas hasil capaian pertanian di wilayahnya. Selain beberapa faktor tersedianya pasokan air ke lahan pertanian dan minimnya serangan OPT, yang paling terpenting yakni sosialisasi dari BPP dalam menyukseskan swasembada pangan khususnya di Kabupaten Majalengka.

“Peran dari penyuluh pertanian sangat penting. Karena petani diberikan informasi, pencerahan dan saran dalam pemilihan benih, persemaian, hingga pemupukan. Kami apresiasi semua pihak yang bersama-sama fokus terhadap hasil capaian. Dalam meningkatkan hasil pertanian, kami juga telah membangun TPT di saluran irigasi Cikawung,” tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: