RS Ciremai Beberkan Kronologi Tangani Pasien Corona hingga Isolasi 21 Tenaga Medis

RS Ciremai Beberkan Kronologi Tangani Pasien Corona hingga Isolasi 21 Tenaga Medis

Tetri melanjutkan, setelah dilakukan perawatan kurang dari 1x24 jam, pasien dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (15/4) pukul 00.15 dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) dan dikuburkan di Kabupaten Cirebon. Petugas RS Ciremai yang bertindak langsung menguburkan saat itu dengan APD lengkap dan sesuai prosedur.

Sebelum meninggal, imbuh Tetri, sempat dilakukan rapid test kepada pasien tersebut. Hasilnya negatif. Namun, tidak dilakukan test swab. “Terus terang untuk swab sendiri dari dinas kesehatan kesulitan prosedurnya,” jelasnya.

Sementara Kepala RS Ciremai Letkol Mayor CKM dr Andre Novan serta Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.03 Cirebon Letkol CKM dr Wildan Sani SpU menyesalkan kejadian tersebut. Wildan menyampaikan, dalam kondisi apapun seharusnya pasien atau keluarga pasien bisa jujur sehingga penanganan seputar Covid-19 dapat dilakukan secara maksimal dan terarah.

Tidak kalah penting, kata Wildan, tidak merugikan keselamatan petugas medis yang berinteraksi dengan pasien yang bersangkutan. “Apa pun kondisinya, pasti akan kami tangani. Pasien atau keluarga pasien jangan merasa malu atau takut ditolak rumah sakit,” tandas Wildan.

Sedangkan Kepala RS Ciremai Letkol Mayor CKM dr Andre Novan mengatakan 21 petugas medis yang kini berstatus OTG akan menjalani rapid test pada Selasa hari ini (21/4) atau tepat hari ke-7 menjalani isolasi secara mandiri. Rapid test rencananya dilakukan di RS Ciremai.

Dari 21 OTG, 3 di antaranya adalah seorang dokter. 1 dokter spesialis saraf dan 2 dokter umum (dokter di IGD dan dokter di ICU). Lalu 18 sisanya adalah perawat di ruang ICU maupun IGD. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: