Riwayat Penyakit Jantung dan Diabetes Keluarga Kim Jong Un

Riwayat Penyakit Jantung dan Diabetes Keluarga Kim Jong Un

JAKARTA - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia. Serangan jantung disebut-sebut sebagai penyebab kematian supreme leader. Sehubungan beberapa pekan terakhir dikabarkan telah menjalani operasi pemasangan ring.

Sang diktator dikabarkan memiliki berat layaknya pegulat sumo ukuran rata-rata. Merokok seperti \"cerobong asap\" dan berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Kim Jong Un yang diyakini berusia 36 tahun memiliki berat badan 300 pound atau sekitar 136 kilogram, tetapi tingginya hanya 5 kaki, 6 inci atau sekitar 160 centimeter. Dan dia perokok berat, mengisap empat bungkus rokok setiap harinya.

Kim juga penggemar keju dan anggur. Newsweek melaporkan beberapa tahun yang lalu. Dia pernah harus rehat dari kehidupan publik setelah dia melahap terlalu banyak keju yang dia pesan dari Swiss. Enam tahun lalu, anggaran minuman kerasnya mencapai USD30 juta, menurut laporan PBB.

Pada 2012, majalah itu melaporkan, Kim sempat melakukan operasi kista yang timbul pada pergelangan kakinya karena faktor kelebihan bobot.

Kim naik sebagai pemimpin tertinggi pada 2011 setelah ayahnya, Kim Jong Il, dilaporkan meninggal juga karena serangan jantung pada usia 70 tahun. Dan Kim Jong Il mengambil alih negara itu pada tahun 1994 setelah ayahnya, Kim Il-Sung, yang juga meninggal karena serangan jantung di kediamannya di Pyongyang. Diktator berusia 82 tahun telah memimpin Korea Utara sejak ia mendirikannya pada tahun 1948.

Kim Jong Il juga seorang perokok dan penderita diabetes. Dia pernah menugaskan para ilmuwan Korea Utara untuk menggandakan rokok favoritnya, Rothman\'s, dengan tembakau yang tumbuh di Afrika - bahkan ketika ratusan ribu warga Korea Utara meninggal karena kelaparan pada 1990-an, ahli biologi Kim Hyeongsoo mengatakan pada sebuah konferensi hak asasi manusia beberapa tahun yang lalu.

Kim Hyeongsoo mencatat bahwa Kim Jong Il mengirim lusinan ilmuwan untuk membuat afrodisiak untuk dirinya sendiri. Sang diktator juga dilaporkan kerap mengirim pembantu pemerintah ke Beijing untuk mengambil Big Mac di McDonald\'s.

Ketika Kim Jong Il menderita stroke pada tahun 2008, dokter Tiongkok dan Prancis membantu mengobatinya, menurut laporan media Korea Selatan saat itu. Tiga tahun kemudian, ia meninggal karena serangan jantung, meskipun ada desas-desus bahwa ia meninggal jauh lebih awal dari komplikasi yang berkaitan dengan diabetes. (yud/New York Post)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: