Ngabuburit Tetap Ramai di Tengah Pandemi Corona
CIREBON - Menunggu waktu berbuka puasa atau yang lebih dikenal dengan ngabuburit masih dilakukan warga Kabupaten Cirebon di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Warga rela berjubel dan berdesak-desakan, meski saat ini ada imbauan untuk menghindari kerumunan atau berkumpul dalam jumlah yang banyak demi menekan penyebaran Covid-19.
Pantauan Radar Cirebon di Kecamatan Weru serta Kecamatan Tengahtani, masih banyak warga yang berdesak-desakan untuk menanti waktu berbuka. Rata-rata memang karena ingin membeli takjil atau makanan untuk berbuka puasa.
Salah satu warga Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani, Sutardi, mengaku sengaja mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan berjalan-jalan. “Karena bosan di rumah terus. Ya nggak apa-apa sekali-kali jalan. Ini sekalian mau membeli takjil,” ujarnya.
Menuruy Sutardi, menunggu waktu berbuka puasa dengan jalan-jalan merupakan tradisi yang sudah ada sejak lama. “Ini tradisi, ngabuburit tiap sore saat puasa. Sudah dari saya kecil sudah ada, jadi memang nggak bisa ditinggalkan. Saya tahu ada ramai soal Covid-19, tapi di rumah terus lumayan jenuh. Yang penting kita hati-hati saja,” ungkapnya.
Warga lainnya, Erwanto, mengatakan, dirinya sengaja jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa. “Sudah biasa dari dulu-dulu juga sudah ada. Masa gara-gara corona saja kita enggak boleh jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa. Yang penting kan tetap hati-hati, tetap pakai masker,” ujarnya.
Ya, tradisi puasa terpantau tetap berjalan. Tradisi ngabuburit atau menghabiskan waktu sambil menunggu magrib masih diminati warga. Walaupun tidak bisa dipungkiri, ngabuburit tahun ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya di Kabupaten Cirebon, sejumlah titik di Kota Cirebon juga masih terpantau ramai. Salah satunya di Jl Ciremai Raya, Perumnas. Meski demikian, banyak warga mengenakan masker demi mencegah Covid-19. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: