Bank Cirebon Ajukan Rasionalisasi PAD

Bank Cirebon Ajukan Rasionalisasi PAD

CIREBON – Dari semua badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Cirebon, hanya Bank Cirebon yang mengajukan rasionalisasi target pendapatan asli dearah (PAD). Penyesuaian ini terkait dengan wabah corona virus disease (Covid-19).

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan, revisi target tersebut dapat dipahami seiring dengan terdampaknya berbagai sektor usaha karena wabah covid-19. Kendati demikian, revisi target ini belum spesifik disebutkan nilainya.

“Kalau angka, saya nggak hafal. Harus lihat data. Tapi yang jelas baru Bank Cirebon yang mengajukan, yang lain belum,” ujar Agus, kepada Radar Cirebon, Selasa (28/4).

Namun demikian, Gus Mul berharap target BUMD lainnya tidak berubah. Kendati pihaknya juga tetap rasional mengingat di tengah situasi seperti ini, sektor usaha sangat sulit mempertahankan peformanya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Drs Sumantho mengatakan, semua sektor saat ini terkena imbas covid-19. Tidak terkecuali BUMD milik Pemerintah Kota Cirebon. Karenanya, wajar bila tidak mampu memenuhi target PAD. “Kita memahami kondisi yang ada saat ini,” kata Sumantho, Senin (27/4).

Unuk menyesuaikan kondisi keuangan daerah, organisasi perangkat daerah (OPD) juga telah melakukan penyesuaian program, termasuk realokasi anggaran.

Di tempat terpisah, Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum, Sopyan  Satari SE MM masih berharap target PAD masih bisa tercapai diangka sekitar Rp2,1 miliar. Walaupun pendapatan di bulan April anjlok hingga 20 persen.

Dia memerkirakan, kondisi ini akan terus berlanjut di bulan Mei. Perumda Air Minum diprediksi akan kembali mengalami penurunan pendapatan hingga 30 persen.

Walaupun demikian, Sofyan masih optimis dan mengupayakan perusahaan pelat merah tersebut tetap bisa mencapai target. “Kalaupun tidak tercapai, tentu kita sudah tahu penyebabnya,” tutur dia.

Beberapa bulan terakhir, penghentian aktivitas sementara sektor perhotelan dan usaha akomodasi lainnya, cukup berdampak pada perolehan laba Perumda Air Minum. Mengingat sektor pendapatan sangat dipengaruhi oleh perolehan dari pelanggan komersial.

“Kami tentu berharapnya tetap memenuhi target, tapi kalau pendapatan perusahaan menurun bisa jadi target PAD tidak tercapai karena dampak covid-19,” tukasnya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: