Keberadaan Ratusan Dinamit Masih Gelap

Keberadaan Ratusan Dinamit Masih Gelap

CIREBON - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat hingga kini masih terus mencari 250 dinamit milik PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) Subang, yang hilang Kamis 27 Juni lalu. Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius kepada Radar Cirebon saat melakukan kunjungan kerja ke Cirebon, Selasa siang (2/7). “Kami masih terus selidiki kasus hilangnya dinamit ini. Sudah 15 orang kami periksa. Selain itu, sejumlah rute yang dilewati dari Jakarta menuju Bogor akan kami lakukan identifikasi. Kepada seluruh Polres se-Jawa Barat untuk terus melakukan razia kendaraan untuk mencari dan mencegah keluarnya dinamit itu dari Jawa Barat,” jelas mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini. Dikatakan Kapolda, pihaknya telah membentuk tim khusus dalam kasus tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi bersama Mabes Polri dan Polda Metro Jaya dengan membentuk tim khusus. “Yang jelas, kami masih terus bekerja melakukan penyelidikan dengan menguji benar atau tidaknya dinamit itu hilang. Pengujian juga dilakukan untuk mengecek benar atau tidaknya dinamit dicuri dan menguji apakah ada permainan atau tidak dalam hal pemuatan, pengangkutan, dan pembongkaran,” imbuhnya. Diberitakan sebelumnya, dinamit yang hilang itu milik PT Batusarana Persada Bogor yang dipesan dari PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) Subang. Jumlah total dinamit yang dipesan yaitu seberat 2.000 kilogram. Dinamit itu dibawa dengan menggunakan tiga unit truk dari empat truk yang ada. Satu truk lagi mengangkut bahan peledak jenis Amonium Nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dan detonator listrik 4 ribu buah. Kronologis hilangnya dinamit dimulai saat Rabu (26/6) sekitar pukul 14.00, 4 truk colt diesel berangkat dari gudang bahan peledak (handak) PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) Subang dengan mengangkut handak jenis Amonium Nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2 ribu kilogram, dan detonator listrik 4 ribu biji. Handak tersebut hendak dikirim ke PT Batu Sarana Persada di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Truk sempat mampir di gudang PT MNK di Jakarta Utara. Dari PT MNK, truk kemudian berangkat ke Bogor dan tiba di lokasi PT Batu Sarana Persada pada Kamis (27/6) sekitar pukul 04.00. Baru sekitar pukul 07.30, pihak PT Batu Sarana Persada melakukan pengecekan. Saat diperiksa sekitar pukul 07.30, salah satu truk nopol T 8952 TF ternyata tidak lengkap. Dua dus berisi 250 dinamit tidak ada. Terpal penutup truk ternyata telah sobek. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: