Sebagian Pedagang Kota Cirebon Kucing-kucingan Berjualan di Tengah Pemberlakuan PSBB

Sebagian Pedagang Kota Cirebon Kucing-kucingan Berjualan di Tengah Pemberlakuan PSBB

CIREBON - Para pedagang nonprioritas di Kota Cirebon masih tetap jualan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka kucing-kucingan dengan petugas dengan beragam modus.

Ada yang membuka pintu toko hanya sebagian, ada juga yang mematikan lampu. Perilaku itu diketahui saat tim Satpol PP Kota Cirebon saat melakukan patroli.

“Kalau sudah diperingatkan satu sampai dua kali, tolonglah mengerti karena ini untuk kepentingan masyarakat luas. Ya jangan dableg gitu loh. Jangan tidak melakukan perbaikan. Harusnya ikuti aja anjuran pemerintah,” ujar Kepala Satpol PP Kota Cirebon Andi Armawan, kemarin.

Berdasarkan pantauan Radar Cirebon, Senin siang (11/5), pertokoan di jalan protokol yang ada di Kota Cirebon mayoritas telah tutup. Beberapa ada yang buka, walau mereka bukan termasuk toko yang menjadi prioritas dan dikecualikan untuk boleh operasional.

Begitu juga yang terpantau di Pusat Grosir Cirebon (PGC) dan Pasar Pagi di Jl Siliwangi. Untuk akses masuk ke lantai 2 PGC ditutup sepenuhnya. Ada petugas keamanan yang berjaga. Yang boleh masuk hanya pedagang PGC yang memiliki keperluan, seperti merapihkan atau mengambil barang dagangan.

Untuk Pasar Pagi di lantai dasar, beberapa ada yang nekat masih buka. “Memang ada yang membuka toko sebagian, karena mereka kucing-kucingan aja. Beberapa supermarket juga ada yang mematikan lampu,” ujar Andi.

Dikatakan Andi, pelaksanaan hari keenam PSBB Senin (11/5) sudah melewati batas toleransi. Mengingat sosialisasi dan imbauan telah dilakukan pada 3 hari pertama pemberlakuan PSBB. Namun untuk mengarah kepada sanksi, lanjut Andi, Satpol PP terlebih dulu harus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan tidak bisa berjalan sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: