Atlet Bola Tangan Jawa Barat Tidak Terpengaruh Penundaan PON XX
BANDUNG - PON XX/2020 diundur dari jadwal yang sudah ditetapkan, dari Oktober tahun ini, menjadi Oktober tahun 2021. Setelah ditundanya PON XX, tim pelatda bola tangan putra maupun putri, tetap melakukan latihan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Meski penundaan PON XX telah ditetapkan oleh keputusan presiden, sampai saat ini belum ada keputusan dari KONI Jawa Barat untuk melanjutkan atau memberhentikan sementara pelatda tersebut.
“Sangat disayangkan jika dampak dari penundaan PON XX di Papua nanti, akan diberhentikannya sementara pelatda. Selama belum ada keputusan KONI Jawa Barat, tim pelatda bola tangan tetap fokus melaksanakan latihan setiap hari,” kata Irfan Benizar, pelatih kepala tim pelatda bola tangan Jawa Barat, kemarin.
Untuk fisik dan chemistry, para atlet bola tangan sudah dibentuk sejak Agustus 2019, sebelum babak kualifikasi PON XX di Purwokerto, Jawa Tengah.
“Kita harus semangat, tetap fokus menjalankan latihan agar target dapat tercapai. Sebab, bola tangan ditargetkan dua medali emas di PON XX nanti,” lanjutnya.
Dengan adanya penundaan PON XX, ada banyak waktu untuk memperbaiki kekurangan tim agar bisa menunjukkan performa maksimal. Dalam pandemi Covid-19 dan bulan Ramadan, tim pelatda bola tangan tetap melakukan latihan pada sore dan dimalam hari. Sebagian atlet yang rumahnya berada di zona merah, berlatih di rumah (training from home), dikontrol melalui aplikasi meeting agar tetap melaksanan kewajibannya sebagai atlet dan tidak menurunkan intensitas latihan.
Sedangkan sebagaian atlet melakukan latihan bersama di UPI Bandung, dengan komitmen tidak boleh pergi kemana-mana, hanya di mess dan tempat latihan saja. Manager dan tim pelatih melengkapi fasilitas-fasilitas untuk mendukung para atlet tetap betah dalam mess. Tim pelatih tidak menurunkan intensitas latihan, dan tetap mengikuti program yang telah dibuat sebelum penundaan PON XX diumumkan.
Setiap latihan pagi, atlet akan melatih daya tahan di stadion, atau melakukan latihan beban di ruangan. Sedangkan untuk sore atau malam hari, atlet berlatih di lapangan indoor bola tangan. Untuk atlet yang ada di rumah, tim pelatih memberikan porsi latihan yang sama. Hanya saja, dilakukan di rumah dan menyesuaikan dengan kondisi tempat latihan. Atlet yang latihan di rumah, diwajibkan memberi bukti berupa video selama melakukan latihan.
Feri Fadilah, kapten tim bola tangan Jawa Barat proyeksi PON XX, selalu mengingatkan agar tetap menjaga komunikasi antara yang ada di mess dan di rumah. “Tetap saling memberi semangat, menjaga motivasi dalam diri sendiri, karena musuh terbesar atlet yaitu diri sendiri. Ini menjadikan pengalaman baru untuk kita semua dalam mengahadapi situasi seperti ini,” kata Feri. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: