5 Persen Warga Kota Cirebon Bakal Tes Swab

5 Persen Warga Kota Cirebon Bakal Tes Swab

CIREBON – Sekitar 5 persen warga Kota Cirebon akan menjalani tes swab untuk mendeteksi infeksi corona virus disease-2019 (covid-19). Sedikitnya 300 warga di masing-masing kecamatan akan menjadi sasaran tes masal.

Dari pengujian yang menyasasar 5 persen dari populasi, diharapkan didapatkan gambaran terkait sebaran covid-19 di Kota Cirebon. Sehingga dapat melakukan pelacakan dan penanganan yang lebih terfokus serta efektif.

Mereka yang akan menjalani uji swab adalah warga yang memiliki risiko tertular paling tinggi. Seperti mereka yang reaktif secara rapid test, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG).

Kemudian sasaran selanjutnya yang dilakukan pemeriksaan adalah petugas medis yang secara intens berhubungan dengan pasien covid-19, forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), wartawan serta keluarga yang terdekat yang pernah melakukan kontak langsung dengan orang yang reaktif secara rapid test.

Edy berharap, Polymerase Chain Reaction (PCR) di RS Gunung Jati segera dioperasikan. Untuk saat ini, Pemerintah Kota Cirebon masih menjalankan tes cepat. Dengan harapan dapat melakukan skrining dan proteksi masyarakat dari paparan covid-19.

Tes cepat merupakan mekanisme pengujian dengan mengambil sampel darah. Meski belakangan alat ini memiliki akurasi rendah. Sedangkan pengujian swab menggunakan PCR akurasinya hampir 100 persen.

Adapun perangkat PCR saat ini baru tersedia di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon dan sudah dioperasikan terhitung, Senin (18/5). Sebagai langkah awal, dinas kesehatan telah melakukan pengambilan 12 sampel swab untuk diperiksa, Selasa (19/5).

Keberadaan PCR di RS Pelabuhan Cirebon menjadi langkau maju dalam penanganan pasien covid-19. Sebab, hasilnya dapat diketahui selang satu hari sejak pengambilan dan pemeriksaan sampel. Berbeda dengan pengiriman sampel ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat yang butuh waktu lama untuk mengetahui hasilnya.

Mengingat antrean di Labkesda Jabar cukup banyak dan berasal dari berbagai daerah. “PCR ini akan sangat membantu karena akurasi tinggi. Dan sekarang hasil bisa cepat,” katanya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Penunjang Medik RS Pelabuhan Cirebon, dr Winta Mandasari menuturkan, PCR telah datang sejak awal bulan. Namun pihaknya meski harus melakukan berbagai persiapan agar penggunaan alat tersebut berjalan dengan aman. “Penggunaannya masih manual,” katanya.

Selasa (19/5) kemarin RS Pelabuhan sudah mulai melakukan pemeriksaan dan untuk tahap awal, pemeriksaan swab masih dilakukan di lingkungan Rumah Sakit Pelabuhan. Hasil pemeriksaan, lanjutnya, pihaknya menargetkan dapat diketahui satu hari setelah pengambilan swab.

Seperti diketahui, PCR yang dimiliki RS Pelabuhan merupakan bantuan dari Kementrian BUMN yang sekali putar bisa memeriksa hingga 80 sampel swab. Kedepannya, bila memang mengharuskan, pemeriksaan sampel swab bisa dilakukan 2 hingga 3 kali dalam satu hari. Tentu saja, penggunaan sistem shift yang lebih banyak dapat berbanding lurus dengan kuantitas sampel yang diperiksa. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: