Rapid Test Pangan Tak Temukan Zat Berbahaya

Rapid Test Pangan Tak Temukan Zat Berbahaya

CIREBON - Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Kelautan (DPPKP) kembali menggelar inspeksi terkait dengan keamanan bahan pangan dan konsumsi di pasar tradisional dan juga pasar swalayan.

Sidak digelar untuk memantau peredaran bahan pangan berbahaya di wilayah Kota Cirebon. Sekertaris Dinas DPPKP, Indriawati APP MKM mengatakan, keamanan pangan dan perlindungan konsumen masih menjadi perhatian di tengah wabah Covid-19 ini. Pasalnya, di saat puasa dan menjelang lebaran, diperkirakan ada bahan pangan yang terindikasi mengandung bahan kimia berbahaya.

\"Sebelum lebaran, kita melakukan sidak untuk memastikan keamanan bahan pangan untuk lebaran,\" ungkap Indriawati kepada Radar Cirebon, Selasa (19/5). Sidak sendiri dilakukan dilakukan di Pasar Kanoman dan Yogya Grand Toserba.

Menurut Indriawati, tidak seperti tahun sebelumnya yang melakukan sidak gabungan dengan Bidang lain. Pandemi Covid-19 dan imbauan melakukan social distancing membuat sidak pasar tidak dilakukan bersama sama.

Dalam sidak itu sasaran utamanya adalah jajanan takjil dan juga buah buahan yang menjadi tren di masyarakat. \"Yang jadi sasaran itu makanan yang sedang banyak dicari masyarakat. Seperti kolang kaling, kurma dan cabai. Kalau untuk buahnya, ada anggur dan buah pear,\" jelasnya.

Dari hasil rapid test terhadap beberapa sampel di lokasi, tidak ditemukan adanya bahan kimia berbahaya seperti formalin ataupun pestisida. \"Sampel makanan nanti kami akan bawa ke lab, untuk pemeriksaan lebih lanjut,\" lanjutnya.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Hj Elmi Masruroh, dalam sidak yang digelar sebelumnya, didapati makanan yang mengandung formalin. Yang terdapat pada produk kurma curah.

\"Tapi itu masih berdasarkan rapid test. Sementara untuk tes yang dilakukan di laboratorium belum keluar,\" ungkapnya.

Tes cepat digelar on the spot hanya mendeteksi beberapa zat kimia tertentu saja. Sementara yang zat kimia lain harus dilakukan di lab. Seperti aflatoksin dan rhodamin b.

Bahan kimia tersebut apabila dikonsumsi, dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Di dalam tubuh, bahan kimia tersebut bersifat karsinogen, zat yang menyebabkan penyakit kanker.

“Bahan kimia tersebut berbahaya bagi tubuh manusia. Karena menyebabkan kanker. Jadi, kami berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat,\" ucapnya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: