Vaksin Lebaran

Vaksin Lebaran

Sopir itu wajib pakai masker. Juga wajib cuci tangan dengan sabun sebelum masuk mobil. Pun semua pegangan pintu wajib disemprot disinfektan.

Dengan tindakan seperti itu, mestinya, aman dari penularan.

Mengapa soal pakai masker di dalam mobil ini sampai menimbulkan pertengkaran di pinggir jalan? Sampai jadi tontonan yang memalukan se-Indonesia? Seperti yang melibatkan ulama besar di Bangil, Jatim itu?

Saya lihat mobil yang ditumpangi ulama itu mobil pribadi. Sopirnya pakai masker. Sang ulama sendiri membawa masker. Tapi tidak dipakai di dalam mobil itu. Alasannya, masker itu akan dipakai menjelang turun dari mobil.

Sang ulama juga menjelaskan ia tahu bahayanya virus ini. Ia juga merasa wajib menjaga diri dan orang lain. Tapi ia punya cara, yang menurut ia tetap aman: di dalam mobil itu belum perlu memakai masker. Tapi ia pasti akan pakai masker kalau turun dari mobil.

Saya pusing menyaksikan peristiwa seperti ini: yang berlebihan itu petugasnya atau ulamanya.

Saya sendiri sering melakukan seperti yang dilakukan ulama itu. Kalau lagi di dalam mobil --dan yang di dalam mobil itu hanya istri -- saya tidak mengenakan masker.

Tapi saya membawa masker. Bahkan beberapa. Juga membawa cairan disinfektan. Masker itu akan saya pakai menjelang turun dari mobil.

Setingkat orang yang mempunyai mobil bagus, rasanya sudah banyak yang menggunakan akal sehat seperti itu.

Saya khawatir konflik seperti itu hanya merugikan semua pihak. Terutama kalau dikaitkan dengan rasa keadilan. Misalnya: yang seperti itu dipersoalkan sampai bertengkar. Tapi yang mudik berjubel dibiarkan. Dan banyak yang lain lagi.

Tapi kalau saya jadi ulama itu saya akan mengalah saja: toh di Jatim ada pameo ”sing waras ngalah”.

Saya akan langsung minta maaf ke petugas itu, lalu mengenakan masker. Setelah jauh dari petugas, kalau mau, masker dilepaskan lagi. Nanti pakai yang baru lagi kalau dekat pemeriksaan.

Toh budaya timur mengenal ”minta maaf meski tidak bersalah”.

Yang penting semua orang punya prinsip: masing-masing benar mampu menjaga diri dari virus. Juga menjaga orang lain.

Yang juga penting: menjaga perdamaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: