Lima Ribu Topeng Masuk Muri

Lima Ribu Topeng Masuk Muri

CIREBON - Festival Topeng Nusantara (FTN) 2010 berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Sebanyak 5031 topeng, dari target 5000 topeng, berhasil dibuat oleh 500 pelajar dari 45  SLTP/SLTA kota dan kabupaten Cirebon, selama 6 jam. Topeng itu selanjutnya dipasang di halaman Gedung Negara Cirebon, bertuliskan Gemah Ripah Repeh Rapih. “Ini sebuah ajang bagi generasi penerus dalam berkontribusi melestarikan dan mempublikasikan seni topeng nusantara secara kreatif,” ujar juru bicara sekaligus koordinator pelaksana FTN 2010, Peggy Melati Sukma, Minggu (10/10). Topeng berbahan dasar karet vyllon yang telah digunting persegi empat, ukuran sekitar 40 cm x 40 cm. Proses pembuatan tekstur wajah topeng, diawali memanaskan bahan ke kompor, lalu dimasukkan ke dalam cetakan topeng. Cetakannya terbuat dari bahan daur ulang, campuran bubuk kayu, bubuk semen, bubuk koran dan fiber. Setelah jadi, siswa bebas mengekspresikan warna topeng yang diinginkan. Pengamatan Radar di lokasi, kreasi warna topeng sangat beragam. Mulai topeng Cirebon, sampai topeng bercorak warna moderen. Tema pemecahan rekor ini adalah 5000 Topeng Kreatif Buatanku. Peggy mengaku senang dan bersyukur peran aktif yang ditunjukkan para pelajar. Bukan persoalan rekor Muri-nya berhasil dipecahkan, melainkan kolektivitas, kebersamaan perjuangan generasi muda dalam memperjuangkan seni budaya bangsanya. Dan ini juga menjadi salahsatu keinginan besar juga dari panitia bersama Ketua Dewan Pembina Yayasan Prima Ardian Tana, Ir H Iman Taufik. “Bahwa sudah saatnya budaya lokal mendapat tempat di hati masyarakatnya. Berlanjut terus sampai masa yang akan datang,” papar Peggy saat jumpa pers di aula kantor BKPP Wilayah III Jawa Barat. Masih menurut Peggy, seluruh rangkaian hari ini, akan menjadi bagian dari arsip besar kelahiran Festival Topeng Nusantara. Lalu dilaporkan kepada negara sebagai langkah awal mengajukan seni topeng nusantara menjadi warisan budaya dunia kepada komite warisan budaya dunia di Paris, di bawah koordinasi UNESCO. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Sampai jumpa di puncak FTN pada 16-17 Oktober mendatang di Cirebon dan Kuningan,” terang selebritis kelahiran Tangkil Cirebon, yang mengaku sempat ditawari awal tahun ini untuk maju dalam pencalonan Pilkada Cirebon, namun Peggy menyatakan belum berminat. Sementara, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan menaruh harapan kegiatan seperti ini bisa jadi even tahunan pariwisata Jawa Barat, Oleh karena itu, dirinya pun setiba di Bandung akan menyampaikan kabar pemecahan rekor Muri FTN ini kepada Dinas Pariwisata Jawa Barat. Di kegiatan ini ada aspek edukasi dan ekonomi yang dapat terus dikembangkan. “Cirebon sebagai bagian tak terpisahkan dari Jawa Barat, karenanya akan saya sampaikan peristiwa hari ini ke Dinas Pariwisata Jawa Barat. Dan diharap dapat jadi even tahunan,” paparnya kepada wartawan. Dengan potensi yang dimiliki Cirebon, kata istri gubernur Jabar ini, perlu dipikirkan adalah pengemasannya. Agar bisa memiliki nilai tambah, yang pada akhirnya memiliki meningkatkan nilai jual. Tidak ubahnya kopi starbucks yang dijual Rp40 ribu per cup, padahal kopi yang sama, satu gelas dijual pedagang kecil di gang Rp2000. “Yang membedakan ini adalah pengemasannya,” ucapnya. Di mata Netty, ada nilai filosofis yang bisa diangkat dari topeng Cirebon. Peran-perannya menggambarkan kehidupan manusia dalam berbagai macam watak dan kepribadian. Karena itu, mengusung topeng untuk menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia harus dikawal bersama. Pada kesempatan sama, Ketua Dewan Pembina Yayasan Prima Ardian Tana Ir H Iman Taufik mengungkapkan, even FTN baru dianggap sukses apabila memenuhi 5 kriteria. Pertama membawa nilai ekonomi masyarakat, melibatkan generasi muda, memberikan nilai-nilai moral, melibatkan komunitas dan didukung oleh sponsor dan masyarakat. “Tidak akan ada sukses kalau tidak melibatkan generasi muda. This is your show, not my show, I am too old (ini adalah karyamu, bukan karyaku, karena aku sudah terlalu tua),” terang pengusaha nasional itu. Sedangkan Kepala BKPP Wilayah III Jawa Barat, Drs H Ano Sutrisno MM mengaku bangga dengan kreasi FTN. Karena gedung negara telah menjadi saksi dari kebangkitan seni dan budaya bangsa yang dilakukan generasi muda dalam helatan FTN 2010. Terlebih dengan berhasil dipecahkannya rekor Muri 5031 topeng, sekaligus menurut Manager MURI Sri Widayati juga telah memecahkan rekor dunia. “Karena itu kami harapkan kepada masyarakat dan pemerintah daerah di Ciayumajakuning dapat membantu menyukseskan FTN 2010, kita bisa tunjukkan potensi daerah kepada para tamu dari negara-negara sahabat. Mudah-mudahan ada buah invesatasi yang bisa dipetik dari kegiatan ini,” ungkap mantan sekda kota Cirebon ini. (hen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: