Bupati Karna: Penerapan New Normal Harus Humanis dan Persuasif
MAJALENGKA - Jika resmi diberlakukan oleh pemerintah pusat, Kabupaten Majalengka akan menerapkan tren kenomalan baru atau new normal secara humanis dan persuasif.
Hal itu disampaikan Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd saat ditemui di gedung DPRD Majalengka, Kamis (28/5). Sesuai instruksi dari Kapolri yang disampaikan Kapolres Majalengka, AKBP Bismo Teguh Prakoso saat rakor tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Majalengka, akan tetap ada sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang melanggar tren new normal. Namun, sanksi tersebut lebih ke penanaman kesadaran.
\"Ketika rapat semalam (Rabu, red), pak sekda usul bagaimana kalau disuruh push up? Kami larang. Mending diberi masker saja, atau jarak diatur begitu,\" ujar Karna.
Sehingga new normal lebih diarahkan pada kesadaran masyarakat, untuk bisa hidup sehat dan mempedomani protokol kesehatan Covid-19 yaitu jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan tidak berkerumun.
Untuk implementasi di lapangan, pemerintah pusat meminta TNI-Polri di daerah untuk mengawasi new normal tersebut. Namun pengawasan lebih bersifat persuasif, humanis, dan partisipatif.
\"Yang kita ubah di Majalengka dalam penerapan kehidupan baru, sasarannya kepada masyarakat yang ada di mal atau di pusat-pusat keramaian,\" kata bupati.
Salah satu penerapan tren kehidupan baru atau new normal di Majalengka, yaitu semua pusat keramaian seperti mal akan dibuka seperti biasa dan tdak ada lagi pembatasan waktu. Selain itu, minimarket, warung dan lain sebagainya juga akan dibuka seperti biasa sebelum terjadi pandemi Covid-19. Tapi yang diperkuat adalah harus ada instrumen yang dimanfaatkan untuk rakyat, seperti sarana cuci tangan dan penyediaan masker. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: