Bom Waktu Prancis

Bom Waktu Prancis

PARIS- Nicolas Anelka buka mulut terkait dengan kekacauan yang terjadi di skuad Prancis pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Striker Chelsea itu mengaku dapat dukungan penuh dari rekan-rekan satu timnya yang menolak pemulangan Anelka. Mantan pemain Arsenal, Real Madrid, dan Manchester City tersebut dipulangkan pelatih Prancis saat itu Raymond Domenech lantaran dianggap melakukan penghinaan verbal kepada Domenech. Kemudian, dia juga tidak mau meminta maaf. Bukti dukungan para pemain kepada Anelka adalah para pemain tim berjuluk Les Bleus itu memboikot sesi latihan jelang melakoni laga terakhir di grup A Piala Dunia 2010 melawan tuan rumah Afsel. Mereka memboikot dengan alasan solidaritas. Soal isu yang beredar di publik bahwa Anelka melakukan penghinaan kepada Domenech, dibantah oleh pemain yang baru saja meneken kontrak baru berdurasi satu tahun di Chelsea itu. Selain itu, dia menyatakan boikot tetap saja akan terjadi meski dia tidak berulah. “Jika memang saat itu ada pemain yang memang ingin berlatih (saat pemain lainnya melakukan boikot), sebaiknya mereka harus berbicara saat ini. Kalau saya tidak memulai aksi itu, pasti akan ada pemain lain yang akan melakukannya,” kata Anelka, seperti dikutip AP. Anelka menjelaskan, situasi di ruang ganti Prabcis ketika itu sangat panas. Ibarat bom waktu, bisa kapan saja meledak. Dan, kebetulan protes keras Anelka pada saat kalah dari Meksiko 0-2, membuat Domenech kesal dan memulangkan dia. Akibat pemulangan Anelka, bom itu benar-benar meledak. Mereka melakukan boikot. Atas ulah para pemain tersebut, sederet pemain veteran meminta para pemain yang melakukan boikot supaya tidak lagi membela timnas. Namun, gelandang Prancis Jeremy Toulalan dengan tegas menyatakan bahwa semua pemain Prancis pantas bertanggung jawab. Mereka semua ikut dalam aksi boikot, maka kalau ada yang dihukum, harus ada hukuman yang kolektif. Atas penyataan pemain Olympique Lyon itu Anelka mengaku salut. “Jemery memang pemain yang memiliki karakter kuat. Anda butuh banyak keberanian dan mental yang kuat untuk menyatakan hal seperti itu,” bilang Anelka. Terkait dengan kritik Bixente Lizarazu yang menyatakan aksi boikot itu sangat memalukan dibalas oleh Anelka. “Ketika Anda masih bermain, Anda harus memiliki rasa hormat. Lizarazu, siapa dia? Dia hanya mantan pemain yang gagal melakukan sesuatu yang hebat,” ketus Anelka. (ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: