Omset Merosot, 59 UMKM Tanpa Penghasilan

Omset Merosot, 59 UMKM Tanpa Penghasilan

CIREBON- Omset UMKM di Kabupaten Cirebon di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) merosot tajam, mencapai 80 hingga 100 persen. Tidak sedikit pula UMKM yang gulung tikar. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Mohamad Fery  Afrudin SSTP mengatakan, omset sektor UMKM terjun bebas. Contohnya, sektor UMKM yang bergerak di bidang konveksi hanya mendapatkan Rp2 juta per minggu. Normalnya, omset mereka mencapai Rp10 juta per minggu. Termasuk komoditas pedagang lainnya. Dari omset normal Rp17.625.000 turun menjadi Rp1.520.000 per minggu.

Bahkan, ada yang omset per minggu Rp2.100.000, kini hanya mengantongi Rp100 ribu per minggu untuk jenis UMKM olahan makanan.

\"Ini contoh dari 365 UMKM yang melaporkan keuangannya kepada kami. Bahkan, ada yang nol tanpa pendapatan sama sekali setelah covid-19 masuk ke sendi-sendi ekonomi. Sedikitnya, ada 59 jenis UMKM yang tanpa penghasilan,\" kata Fery saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (2/6).

Menurutnya, covid-19 memang mengguncang semua sektor ekonomi. Bahkan, sebagai perhatian, pihaknya mencoba mengusulkan 365 UMKM terdampak itu mendapat bantuan langsung dari pemerintah daerah.

\"Kita sudah serahkan datanya ke dinas sosial. Tapi gak tahu diproses  atau tidak,\" terangnya.

Dengan kondisi demikian, sambung dia, pemerintah daerah sudah mengambil kebijakan baru. Yakni, gerakan masyarakat peduli UMKM Cirebon. Melalui Surat Edaran Bupati Cirebon. Isinya, \"Ayo Tuku Produk UMKM lan Belanja ning Warung Tetangga\".  (Ayo beli produk UMKM dan Belanja di Warung Tetangga).

\"Target kami di sektor UMKM tahun ini, ada geliat yang signifikan. Kami tentu tidak bisa berbuat banyak. Apalagi, anggaran dinas sendiri dari slot APBD Rp3 miliar lebih. Tersisa Rp1,5 miliar,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: