Tempat Wisata Siap Buka, Ada Jaminan Keamanan dan Kesehatan Masyarakat

Tempat Wisata Siap Buka, Ada Jaminan Keamanan dan Kesehatan Masyarakat

Sejumlah pelaku jasa wisata, hotel dan restoran, kompak menandatangani pakta integritas. Ini sebagai bukti kesiapan penerapan protokol kesehatan jasa usaha pariwisata Kabupaten Kuningan dalam menghadapi kebijakan Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) di masa pandemi Covid-19.

TATANG ASHARI, KUNINGAN

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel D’jehan Sangkanhurip, Kamis (4/6). Pakta integritas berisi lima poin penting. Yaitu kesiapan membuka destinasi wisata sesuai Peraturan Gubernur Jabar Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Secara Proporsional, sesuai level kewaspadaan daerah kabupaten/kota sebagai persiapan pelaksanaan AKB guna pencegahan dan pengendalian Covid-19. Di mana, di dalamnya mengatur jam operasional dan jumlah pengunjung.

Kemudian kesiapan modifikasi cara kerja dengan menerapkan protokol kesehatan bidang industri pariwisata. Yaitu menyediakan fasilitas cuci tangan, handsanitizer dan thermogun bagi pengunjung. Ada penyemprotan disinsfektan secara berkala, mengatur jarak fasilitas wisata dan menggunakan masker bagi pengunjung dan pengelola.

Poin ketiga, kesiapan menjalani pemeriksaan kesehatan untuk pelaku industri pariwisata. Lalu melaksanakan standarisasi kesehatan industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar terjamin aspek kenyamanan, keamanan dan kesehatan. Juga harus siap menerapkan aspek baru untuk akomodasi makanan dan minuman bagi keamanan dan kesehatan masyarakat.

Terakhir, harus ada kerja sama baik antara pelaku industri pariwisata dengan masyarakat, bahwa protokol kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.

“Pakta integritas ini harus ditandatangani bersama seluruh pelaku jasa usaha pariwisata se-Kuningan. Kalau sudah, kita bisa gong membuka dengan jaminan ada protokol kesehatan,\" tandas Kepala Disporapar Kuningan Dr H Toto Toharudin.

Teknis protokol kesehatan, diserahkan sepenuhnya kepada pengelola. Ia meminta pengelola berpikir panjang, ribet dan mahal menerapkan protokol kesehatan. Berpikirlah sederhana, bahwa protokol kesehatan digambarkan hanya begitu masuk ada fasilitas cuci tangan, tersedia handsanitizer, pakai masker, dan lain-lain.

“Teknisnya seperti apa terserah hotel restoran. Yang jelas, kita harus bangkit. Untuk destinasi unggul terpadu,” ujarnya.

Saat sudah buka, disporapar bersama PHRI tentu akan inspeksi mendadak ke setiap hotel, restoran, dan objek wisata untuk memastikan bahwa mereka menerapkan protokol kesehatan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: