Perpani Cemas Adaptasi Atletnya usai PON

Perpani Cemas Adaptasi Atletnya usai PON

CIREBON – Posisi Wahyu Nugraha dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jawa Barat cukup dilematis bagi Perpani Kota Cirebon. Induk organisasi cabang olahraga (cabor) panahan itu bangga sekaligus khawatir. Perpani cemas, pemanah terbaiknya itu kembali gagal menghasilkan medali emas Porda Jabar 2022.

Wahyu masuk pelatda sebagai pemanah paling senior di divisi ronde nasional putra. Di dalam timnya, Wahyu juga satu-satunya atlet yang punya pengalaman bermain di PON. Yakni, ketika membela kontingen Jawa Barat pada PON XIX/2016 di Kota Bandung.

Prestasi Wahyu pada pesta olahraga terbesar di Indonesia itu terbilang sukses. Dalam debutnya pada PON XIX/2016, dia berhasil merebut dua medali perak dari nomor perorangan dan beregu. Namun, dia gagal di level yang lebih rendah. Wahyu tidak berhasil meraih medali pada Porda Jawa Barat XIII/2018 di Kabupaten Bogor.

Sekretaris Perpani Kota Cirebon, Teddy Suhaedy mengatakan, salah satu penyebab kegagalan Wahyu adalah perbedaan divisi yang dia ikuti di PON dan Porda. Di PON, baik pada 2016 dan PON yang akan datang di Papua, Wahyu bertanding di divisi ronde nasional. Sedangkan di Porda, sejak Porda 2018, pemuda kelahiran 16 November 1996 tersebut hanya boleh bertanding pada dvisi fita recurve atau compound.

“Memang itu aturannya. Atlet panahan yang turun di PON pada divisi ronde nasional, dilarang bertanding pada divisi yang sama di Porda,” kata Teddy.

Perbedaan divisi pada cabang panahan, artinya, perbedaan alat yang digunakan seorang atlet dalam pertandingan. Menurut Teddy, itu menjadi persoalan tersendiri yang harus dihadapi Perpani Kota Cirebon, khususnya bagi Wahyu. Dia berharap, Wahyu lebih cepat beradaptasi ketika berpindah divisi pada Porda 2022 mendatang.

Ketimbang compound, recurve memang lebih dekat dengan ronde nasional. Dari segi alat ada beberapa kemiripan. Persoalannya, pelaksanaan PON mundur hingga Oktober 2021. Sedangkan Porda rencananya akan dilaksanakan pada Juli 2022. Artinya, Wahyu hanya punya waktu beberapa bulan saja untuk beradaptasi.

“Ini tantangan bagi Wahyu. Kami tentu berharap besar padanya agar bisa beradaptasi dengan lebih baik. Dia-lah atlet senior yang paling kami andalkan. Semoga kegagalan pada Porda 2018 lalu tidak terulang,” pungkas Teddy. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: