Buntut Aksi Para Kuwu ke Gedung DPRD, Pimpinan Dewan Disorot karena Abaikan Protokol Kesehatan

Buntut Aksi Para Kuwu ke Gedung DPRD, Pimpinan Dewan Disorot karena Abaikan Protokol Kesehatan

CIREBON - Kisruh internal DPRD Kabupaten Cirebon menjadi perhatian publik. Pasalnya, perseteruan kian meluas. Setelah ratusan kuwu meluruk gedung DPRD, Senin (8/6) lalu.

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon ikut meradang, lantaran menyudutkan Aan Setiawan sebagai anggota fraksi.

Ketua DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Cirebon H Maman Kardiman menyesalkan kirsuh yang terjadi di DPRD sampai menyingung anggota fraksi PDI Perjuangan.

Harusnya, hal itu tidak terjadi. Sebab, ruang dialog saat talk show di RCTV atas nama komisi.

\"Apalagi, kedatangan para kuwu yang mendemo DPRD di dalam surat undangan yang dibuat pimpinan DPRD berkedok halalbihalal dan diskusi pembangunan bersama Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC),\" ujar Maman, kepada Radar Cirebon, Rabu (10/6).

Yang sangat disesalkan lagi, kata Maman peserta yang hadir dalam Gedung DPRD mengabaikan segala aturan Social distancing dan Physical distancing ditengah pandemi covid-19.

Padahal, telah disepakati yang hadir untuk audiensi dengan DPRD perihal klarifikasi pernyataan Aan Setiawan hanya perwakilan 20 orang. Namun, kenyataanya yang lain boleh masuk sehingga terjadi kerumunan yang berujung kekisruhan.

\"Dengan dasar pengabaian aturan tersebut, tidak pantas seorang pucuk pimpinan DPRD memberi contoh buruk kepada rakyatnya. Sementara dia sendiri ketua DPRD Luthfi mengajak rakyat mematuhi hukum, sampai sekolah diliburkan, pasar ditutup, justru pimpinan DPRD malah mempertontonkan pelanggaran tersebut,” pungkasnya. (sam)

Baca Selengkapnya di Sini: Kericuhan yang Bermula dari Undangan Halalbihalal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: