Tunggu Kejutan
MAU BBM? Kilang tidak cukup. Mau listrik? Tagihan naik. Sedang solar cell masih mahal --karena masih harus beli baterai untuk pemakaian malam hari. Ada tawaran yang lebih menarik. Tapi lagi-lagi datang dari negeri yang mungkin Anda kurang suka: Tiongkok.
Awalnya saya memilih --menunggu dengan gempar-- temuan Prof Dr John Goodenough. Yang dari Texas University itu. Yang sudah berusia 97 tahun itu. Yang akan bisa membuat baterai lithium-baru. Yang 10 kali lebih kuat dari lithium lama. Yang ia sendiri yang menemukan --lebih 40 tahun lalu itu. Ketika ia masih muda.
Pun harganya dirancang hanya sepertiga lithium lama.
Begitu optimis waktu ia mengumumkan dua tahun lalu. Baterai lithium-baru itu sudah akan ada di pasar tiga tahun kemudian. Itu berarti tahun depan. Tapi sampai hari ini belum ada kabar kelanjutannya. Kabar terbaru memang muncul tahun lalu. Tapi yang terkait dengan Nobel: Prof Goodenough menerima hadiah Nobel bidang kimia. Untuk penemuan lithium di saat ia masih muda dulu.
Sudah lama para ahli menganggap beliau memang layak mendapat Nobel itu. Bahkan sudah telat sekali. Untung beliau berumur panjang. Tapi kapan lithium yang baru itu diproduksi? Jangan-jangan masih akan tiga tahun lagi. Untuk ulang tahunnya yang ke-100.
Atau jangan-jangan pembaca DI\'s Way yang lebih tahu perkembangan terbaru dari Prof Goodenough itu. Please beritahu saya.
Sambil menunggu itu justru muncul kejutan dari itu tadi: Tiongkok. Dari sebuah kecamatan paling utara di Provinsi Fujian: di Kabupaten Ningde. Yang wilayahnya bergunung-gunung. Di pinggir pantai --sepanjang 200 km menghadap ke Taiwan.
Di situlah pabrik baterai terbesar ke-3 di dunia berlokasi: Contemporary Amperex Technology Co. Limited. Yang dikenal dengan baterai CALT. Yang produksi per tahunnya mencapai setara 1.000 MWh.
Minggu lalu CALT mengumumkan: sudah siap menerima order untuk baterai lithium-ion dengan kekuatan baru: bisa tahan sampai 2 juta kilometer.
Artinya: 5 kali lipat dari kekuatan baterai lithium terkuat sekarang. Atau setara dengan pemakaian sekitar 20 tahun --kalau sehari dipakai 400 km.
Baterai mobil listrik yang sekarang umumnya akan rusak setelah dilakukan charging 6.000 kali. Kira-kira tiap lima tahun harus diganti --kalau mobilnya dipakai tiap hari. Hanya saja CALT masih meninggalkan teka-teki: apakah harganya juga lebih murah.
Hampir semua mobil listrik sudah menggunakan CALT --di samping Panasonic, BYD, Samsung dan LG. Panasonic Sanyo (Jepang) dan BYD (Tiongkok) adalah produsen baterai terbesar pertama dan kedua. Tapi CALT akan bisa menyalip mereka.
BMW saja sudah memesan CALT senilai sekitar Rp80 triliun. Untuk mobil listrik Mini dan iNext milik BMW. Tesla juga terus memperbesar ordernya.
Kini CALT juga ekspansi ke Eropa: membangun pabrik baterai di Berlin. Juga menjalin kerja sama dengan pabrik mobil listrik di Finlandia: Valmet Automotive. Yang 34 persen sahamnya dimiliki pemerintah Finlandia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: