Forkoci Rajin Tanam Pohon, Bantu Bersih-bersih Sampah Liar

Forkoci Rajin Tanam Pohon, Bantu Bersih-bersih Sampah Liar

Selain kaya tradisi dan budaya, Cirebon pun memiliki banyak persoalan lingkungan dan sosial. Karena itu, Forum Kerukunan Komunitas Cirebon (Forkoci) hadir, dan aktif mengampanyekan kegiatan sosial, juga lingkungan. Yang terbaru, Forkoci aktif terhadap penanganan sampah liar.

APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon

PERSOALAN sampah di Kabupaten Cirebon, masih juga belum tuntas. Forkoci hadir untuk membantu pemerintah sekaligus mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

Ketua DPC Forkoci Gebang, Aiman membeberkan, saat ini pihaknya konsen dalam penanggulangan sampah liar. Di Wilayah Timur Cirebon (WTC), lanjutnya, setidaknya ada 80 titik sampah ilegal. Oleh sebab itu, Forkoci ikut turun dan andil dalam penanganan sampah bersama pemerintah setempat, juga dinas terkait.

\"Kami kerap lakukan kegiatan bersih-bersih secara terjadwal, dan melihat urgensi dari kondisi sampah ilegal. Biasanya juga kami ikut turun saat DLH Kabupaten Cirebon melakukan penyisiran sampah liar ini,\" jelasnya.

Ia mengungkapkan, kondisi ini menjadi salah satu yang memprihatinkan baginya. Pihaknya berharap, dengan giat yang dilakukan Forkoci, bisa memberikan contoh pada pemuda-pemudi untuk memiliki rasa empati lebih pada lingkungan.

\"Kami mengapresiasi pemerintah daerah saat ini, terutama DLH yang rutin menyisir sampah ilegal. Kami berharap juga dengan adanya beragam kegiatan cinta lingkungan, bisa menjadi contoh bagi masyarakat terutama pemuda, untuk lebih meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan sesama,\" tukasnya.

Selain ikut membantu bersih-bersih sampah, Forkoci juga gemar melakukan penanaman pohon. Setidaknya, hingga saat ini sudah ada 7.000 pohon yang ditanam di 11 titik, yang meliputi daerah Kecamatan Pangenan, Losari, Gebang, dan Kecamatan Babakan.

\"Pohonnya sendiri kami dapatkan dari BPDAS Cimanuk Majalengka. Untuk menentukan daerah mana yang ditanami, kami melakukan survei dan menyesuaikan tanaman apa yang cocok di lokasi tersebut,\" ungkapnya.

“Ini salah satu upaya kami, karena miris dengan lahan produktif yang saat ini banyak alih fungsi menjadi sektor industri. Kemudian, sulitnya kita menemukan Ruang Terbuka Hijau,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: