Terpaku Covid-19, Jangan Lupa DBD

Terpaku Covid-19, Jangan Lupa DBD

CIREBON - Perubahan musim kerap kali menjadi salah satu pemicu berkembangnya nyamuk demam berdarah atau Aedes Aegypti. Apalagi hujan masih kerap turun, dan di siang hari cuaca cenderung panas.

Di awal bulan Juni ini pun sudah ada 2 pasien yang terkena DBD. Meski jumlah pasien DBD dari tahun ke tahun di wilayah kerja UPT Puskesmas Kejaksan selalu terkendali, namun perlu ditingkatkan kembali kesadaran untuk pencegahan.

Kepala UPT Puskesmas Kejaksan, dr Hj Junny Setyawati MKM menuturkan, dengan adanya 2 pasien di wilayah Kejaksan menjadikannya lebih giat mensosialisasikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Menurutnya saat ini masyarakat terpaku dengan bahaya Covid-19, namun mengabaikan beberapa penyakit yang mungkin lebih berisiko hadir dalam situasi saat ini. \"DBD salah satu penyakit yang sangat mungkin terjadi dalam kondisi saat ini, selain ISPA,\" terangnya.

Pihaknya pun terus menjalankan program Pemantau Jentik Berkala (PJB) yang sudah rutin dilakukan. Kader PJB sendiri bertugas memantau kondisi lingkungan yang ada di Kejaksan guna memiliki lingkungan yang sehat.

Setiap Minggunya kader tersebut melakukan sosialisasi dan giat pantau jentik ke berbagai RW yang ada di kejaksan. Ia pun menegaskan saat ini sosialisasi pun harus lebih rutin digencarkan. “Selain tetap memantau jentik secara berkala, kami juga gencar sosialisasi melalui berbagai sosial media agar masyarakat teredukasi,\" ungkapnya.

Untuk mencegah demam berdarah, disarankan untuk melakukan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. 3M yaitu menguras penampungan air, menutup penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas. Lakukan kegiatan tersevut secara rutin seminggu sekali.

Adapun yang dimaksud dengan Plus dari 3M yakni menaburkan bubuk larvasida di penampungan air, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk atau memakai losion anti nyamuk, memakai baju yang melindungi gigitan nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian.

PSN juga bisa dilakukan dengan menanam beberapa tanaman pengusir nyamuk, diantaranya seperti tanaman serai, zodia, suren, selasih, lavender, serai wangi, marigolo, rosemary, kecombrang, dan geranium.

\"Banyak sekali keuntungan dengan menanam tanaman pengusir nyamuk ini, diantaranya dapat mengusir nyamuk untuk mengindati gigitan dari nyamuk, halaman tampak indah, dan udara jadi lebih segar,\" terangnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dengan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Daya tahan tubuh yang kuat sendiri bisa dimiliki saat tubuh mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, rajin berolahraga, tidur teratur.

\"Virus bisa menyerang saat kekebalan tubuh melemah, oleh sebab itu lakukan pola hidup sehat dan kurangi interaksi di luar rumah saat ini untuk menghindari penyakir dari faktor luar,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: