Bos Bukalapak Jadi Direktur PT Telkom

Bos Bukalapak Jadi Direktur PT Telkom

JAKARTA- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Co-Founder sekaligus presiden marketplace Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid sebagai Direktur PT Telkom (Persero) Tbk. Fajrin diangkat sebagai Direktur Digital Business Telkom menggantikan posisi Faizal R Djoemadi.

Hal tersebut ikut dibenarkan CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Dikatakan, Fajrin akan menyerahkan tugas dan tanggung jawab fungsional harian sebagai Presiden Bukalapak kepada para Dewan Direksi dan Manajemen Bukalapak.

\"Kami mengonfirmasi bahwa salah satu Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid, telah resmi ditunjuk dan ditetapkan sebagai Direktur Digital Business Telkom Indonesia,\" ujar Rachmat dikutip siaran persnya Jumat (19/6).

Fajrin ditunjuk sebagai Direktur Digital Business dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan Telkom, Jumat (19/6) siang. “Saya yakin Fajrin merupakan orang yang tepat untuk menduduki posisi tersebut dan dapat meneruskan aspirasinya untuk berkontribusi di Indonesia, bahkan di skala yang jauh lebih besar,” sambung Rachmat.

Ditunjuknya sebagai Direktur Digital Business, Fajrin berharap bisa mengimplementasikan pengalamannya selama 10 tahun di Bukalapak ketika menjabat sebagai Direktur Digital Business. Dia mengucapkan terimakasih atas amanah baru yang diembannya.

\"Sekarang saatnya saya membantu Indonesia lebih maju lagi, dengan fokus untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia, bersama Telkom. Saya berharap, pengalaman saya membesarkan bisnis startup hingga menjadi besar seperti sekarang, dapat membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom,\" ujar Fajrin.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tidak merasa ragu dengan Fajrin. Baginya, pria 33 tahun itu memiliki pengalaman yang matang di dunia digital. \"Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom,\" ujar Erick dalam keterangannya, Jumat (19/6).

Erick Thohir beberapa waktu lalu memang sempat membocorkan sosok milenial yang akan hadir di jajaran direksi Telkom yang usianya di bawah 40 tahun. Erick mengaku akan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berkontribusi di BUMN.

\"Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, Telkom harus merubah dan memperkuat strategi bisnisnya terutama di era pasca-Covid-19 terutama dalam memperkuat bisnis Telkom,\" ujar mantan bos Inter Milan ini.

Erick menegaskan, dengan susunan direksi yang baru, maka tantangan bisnis ke depan juga akan semakin besar. Dia juga tidak segan-segan akan mencopot direksi jika tidak memenuhi target. \"Dengan tantangan yang semakin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan pada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya,” katanya.

Usia Muhammad Fajrin Rasyid sendiri, tergolong muda yakni 33 tahun. Fajrin lahir di Jakarta pada 11 September 1986. Dengan begitu, Fajrin merupakan milenial pertama yang menduduki direksi Telkom. Ia menempuh studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004 hingga 2008. Lalu Daejeon University, Korea Selatan pada 2008 hingga 2009. Kemudian Harvard Business School pada 2018 dan Stanford University Graduate School of Business pada 2019 di Amerika Serikat.

Fajrin sempat bekerja sebagai Web Developer di perusahaan telekomunikasi, Indosat, pada tahun 2007. Kemudian menjadi Web Developer pada The United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for Development (UN-APCICT) pada 2008.

Kemudian pada tahun 2011, Fajrin merintis startup Bukalapak bersama dua temannya, Ahmad Zaky dan Nugroho Herucahyono. Tiga sekawan ini kemudian berhasil membesarkan Bukalapak dan menarik investor global dan lokal untuk menyuntikkan dana hingga menjadi salah satu unicorn Indonesia. CBInsights menghitung saat ini valuasi Bukalapak sudah tembus US$2,5 miliar atau setara Rp35 triliun (asumsi Rp 14.000/US$). (dal/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: