Covid-19, Risiko Tambahan Prostitusi Selain HIV AIDS

Covid-19, Risiko Tambahan Prostitusi Selain HIV AIDS

CIREBON – Di tengah pandemi corona virus disease (covid-19), kasus HIV AIDS di Kota Cirebon mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Cirebon ada kenaikan 2 kasus lagi, sehingga totalnya menjadi 155 kasus HIV positif.

Ketua KPA Kota Cirebon, Sri Maryati mengatakan, penularan HIV mengalami pergeseran. Bukan lagi dari penggunaan narkoba melalui jarum suntik, tetapi dari hubungan seks.

Di tahun ini jumlah kasus HIV di Kota Cirebon temuannya lebih banyak daripada tahun 2019 lalu yang hanya 127 kasus. “Ini sekarang saja baru pertengahan tahun 2020 jumlahnya sudah meningkat bertambah menjadi 155 kasus,” ungkap Sri, belum lama ini.

Risiko hubungan seks di luar nikah, kini semakin besar. Selain ancaman HIV AIDS, juga ada risiko penularan covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan, Edy Sugiarto menyayangkan adanya aktivitas prostitusi online yang akhir-akhir ini kembali marak.

Untuk penanganan penyakit menular seperti TBC, HIV, dan penyakit yang disebabkan dari penyebaran virus sebenarnya dapat dikendalikan dengan baik. Walaupun selama pandemi covid-19 ini agak kendor, namun tetap diupayakan berjalan sesuai program.

“Yang saat ini berjalan, penyebarna TBC, HIV perkembanganya konstan. Upaya kita sudah menyiapkan pengobatan anti retral virus (ARV), penyuluhan dan lain-lain. Selama ini masih on the track, walaupun tidak sebagus dalam kondisi normal (sebelum pandemi covid-19),” katanya.

Menurutnya, penanganan penyakit menular yang disebabkan virus seperti TBC dan HIV, pada awalnya kemunculanya sama seperti virus corona ini. Skema pencegahan pada penyakit HIV dan TBC yang selama ini belum bisa ditekan hingga zero case, juga sama persis.

“Suatu saat virus corona ini akan seperti HIV. Bisa dicegah dengan tidak berhubungan sembarangan. covid-19 juga sama,” tuturnya.

Edy berharap kesadaran masyarakat menghindari aktivitas “ilegal” seperti prostitusi dan hiburan malam yang mengabaikan protokol kesehatan.

Karena kebutuhan dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan mencegah dari tertularnya penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: