Saham Krakatau Steel Nol

Saham Krakatau Steel Nol

JAKARTA-PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, telah melepas seluruh sahamnya. Kini perusahaan baja pelat merah itu tidak lagi memiliki saham alias nol.

Mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan berkode KRAS itu menjual saham KRAS sebanyak 5.400.300 saham atau setara dengan 0,028 persen.

Dalam keterbukaan infomasi tersebut, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Salim menyampaikan, bahwa saham Krakatau Steel kini nol. “Jumlah saham yang dimiliki setelah transaksi menjadi hanya 0,\" katanya seperti dilansir Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin, (21/6).

Dikatakan Silmy, tujuan transaksi dilakukan adalah untuk keperluan pribadi. Transaksi dilakukan pada 11 Juni 2020, dan penjualan harga saham berbeda-beda, yakni Rp278, Rp280, Rp282, dan Rp284.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ariyo Irhamna menilai, tindakan KS melepas semua sahamnya merupakan bagian upaya untuk mencari perusahaan lain untuk akuisis atau merger.

“Permasalahan di KS memang sudah sangat parah, oleh sebab itu tindakan yang harus diambil bukan melepas sebagian saham ke publik, melainkan mencari perusahaan yang ingin akusisi atau merger sebagian bisnis inti KS,” kata Ariyo.

Sementara itu, Analis FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menilai, keputusan Perseroan melepas semua saham merupakan sentimen perusahaan kaena mendapat dana suntikan dari pemerintah. “Saya melihat ini lebih ke sentimen individual yang mana KS mendapat dana suntikan dari pemerintah,\" ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengucurkan talangan untuk Krakatau Steel senilai Rp3 triliun. Selain KS, ada lima BUMN lain yang menerima dana talangan dari pemerintah dengan total Rp32,65 triliun.

Dana talangan tersebut masuk dalam kebijakan pemerintah untuk melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program tersebut disiapkan untuk memberikan stimulus kepada berbagai jenis kalangan usaha mulai dari UMKM, BUMN hingga korporas.

Dukungan dana talangan ini akan digunakan Perseroan untuk mendorong industri hilir dan industri pengguna baja tetap bergerak di tengah pandemi Covid-19.

“Mekanisme pemberian dana talangan masih dibicarakan di tingkat pemerintah, kami berharap mendapatkan mekanisme yang terbaik untuk dapat segera mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Silmy. (din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: