Pemain Persib Bandung Tes Swab
BANDUNG -- Para pemain Persib Bandung menjalani tes swab masal di Graha Persib, Kota Bandung. Pengetesan ini merupakan salah satu syarat dari PSSI.
Syarat tersebut merujuk protokol kesehatan yang harus dipenuhi klub-klub Tanah Air sebelum melakukan latihan bersama untuk persiapan dimulainya liga pada Oktober 2020.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya memfasilitasi pengetesan karena klub berjuluk Maung Bandung ini siap untuk menjalani latihan jelang berlaga di Liga 1.
“Hari ini kami memfasilitasi pengetesan PCR yang diajukan oleh PT Persib Bandung Bermartabat sehubungan pasukan pemain sudah siap untuk latihan,” ucap Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai meninjau pengetesan bagi pemain Persib.
“Memang PSSI mensyaratkan ada rapid test (darah), tapi menurut saya lebih baik langsung swab. Kita fasilitasi supaya 100 persen keluarga besar Persib dan pemainnya bisa melakukan latihan yang akan dimulai pada minggu depan sekitar tanggal 10 (Juli),” tambahnya.
Kang Emil pun berujar, masih ada beberapa pemain asing yang belum kembali ke Bandung. Nantinya, pemain yang belum melakukan swab test tersebut secara terpisah akan difasilitasi untuk melakukan pengetesan di laboratorium.
“Masih ada beberapa pemain dari luar negeri yang belum datang, nanti sedatangnya (di Bandung) kami kirim ke laboratorium khusus individu, (pemain asing) yang sudah di Bandung kita tes di tempat Persib,” kata Kang Emil.
Tak hanya Persib, Kang Emil juga mengatakan bahwa kesebelasan lain di Jabar boleh mengajukan permohonan pengetesan COVID-19 kepada Gugus Tugas Jabar yang siap memfasilitasi tes tersebut.
“Tidak hanya Persib, tapi semua klub yang akan memulai proses kompetisi (liga) silakan ajukan (permohonan pengetesan), nanti difasilitasi oleh Gugus Tugas provinsi, termasuk Persikabo, Cimahi, dan lainnya,” tutur Kang Emil.
Terkait penggunaan stadion, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan status lokasi stadion berdasarkan level kewaspadaan.
Stadion bisa dijadikan venue kompetisi jika berada di Zona Biru atau Zona Hijau, termasuk stadion Si Jalak Harupat yang berstandar internasional harus dipastikan berada di zona aman.
“Nanti saya cek stadion-stadion itu secara PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro) apakah memenuhi Zona Biru atau Hijau. Kajian dari PSSI, (Si Jalak Harupat) salah satu yang dijagokan (sebagai venue) karena dipakai selama Asian Games, standarnya sudah standar internasional,\" ucap Kang Emil.
\"Kami dukung (Si Jalak Harupat sebagai venue) itu dan kami akan pastikan wilayahnya berada di zona yang aman untuk melaksanakan kegiatan kompetisi,” tegasnya.
Nantinya, meski stadion berada di zona aman, Kang Emil tetap merekomendasikan agar pertandingan yang digelar di Jabar tidak melibatkan penonton sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan selama pandemi COVID-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: