Hari Ini Gempa Bumi di 3 Provinsi; Pagi Jepara, Siangnya Rangkasbitung dan Pangandaran

Hari Ini Gempa Bumi di 3 Provinsi; Pagi Jepara, Siangnya Rangkasbitung dan Pangandaran

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam sehari ini merilis peristiwa gempa bumi di tiga provinsi berbeda, Selasa (7/7). Terbaru, terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Gempa terjadi dengan 5.0 magnitudo di 9.42 LS, 107.27 BT atau 234 Km barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pukul 12:17 WIB. Kedalaman gempa terjadi di 10 Km, tidak berpotensi tsunami.

Gempa tersebut tidak lama setelah terjadi di Rangkasbitung, Banten. Gempa bumi dengan kekuatan 5.4 magnitudo di terjadi di 6.69 LS,106.14 BT atau 18 Km barat daya Rangkasbitung, Banten, pukul 11:44 WIB. Kedalaman 82 Km, tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 6.1 magnitudo di 6.12 LS, 110.55 BT atau 53 Km barat laut Jepara Jawa Tengah pukul 05.54 WIB. Kedalaman gempa terjadi di 578 Km, tidak berpotensi tsunami.

Dari tiga peristiwa gempa bumi itu, di Jepara yang getarannya paling terasa. Diprediksi, gempa bumi di Rangkasbitung dan Pangandaran masih terkait dengan peritiwa di Jepara Selasa (7/7) pagi.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi di Laut Jawa pada Selasa (7/7) pagi, guncangannya dirasakan di wilayah yang luas.

Menurut dia, gempa dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa tersebut guncangannya dirasakan di sebagian Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan Sumatera bagian selatan.

Daerah yang dimaksud seperti Karangkates dan Nganjuk di Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemudian di Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, dan Boyolali Jawa Tengah, lalu Pangandaran dan Garut di Jawa Barat.

Kemudian di Krui, Sekincau, dan Semaka di Lampung. Gianyar, Kuta, Denpasar, dan Karangasem di Bali, serta Lombok Barat dan Mataram di Nusa Tenggara Barat.

\"Karena saking dalamnya hiposenter gempa maka spektrum guncangan yang dirasakan dalam wilayah yang luas,\" kata Daryono dalam siaran pers BMKG.

Menurut dia, gempa yang terjadi pukul 05.54 WIB di laut sekitar 85 km arah Utara Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, pada kedalaman 539 km itu disebut sebagai deep focus earthquake.

Ia menjelaskan, gempa itu terjadi karena slab lempeng Indo Australia yang menghunjam dan menukik di bawah Laut Jawa menggantung dan kemudian putus akibat adanya tarikan gaya gravitasi atau proses lempeng yang mulai menggulung balik.

\"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault) akibat tarikan lempeng ke bawah,\" katanya. (hsn/ant/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: