Cara Pengusaha Kuliner Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Cara Pengusaha Kuliner Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

CIREBON - Pembatasan Sosial Berskaal Besar (PSBB) bagi sejumlah pengusaha bisnis kuliner menjadi momen yang cukup berat untuk tetap bertahan. Hal ini membuat pengelola bisnis kuliner mencari ide untuk tetap mempertahankan usahanya di tengah pandemi.

Owner Superdog, Lucky Arianto Husein Mukti yang lebih memilih mencari berbagai ide saat PSBB. Membatasi pesanan saat PSBB dengan tidak melayani pemesanan dine in membuat pria yang akrab disapa Kiki ini fokus menggali potensi. Ia mulai menanam berbagai tumbuhan yang bisa diolah.

Ia pun turut mencari ide resep maskaan baru sebagai inovasinya. Kini di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), ia mampu menghadirkan menu baru. Bahkan beberapa di antaranya dihadirkan dengan memanfaatkan salah satu tanaman yang ditanamnya saat PSBB.

\"Salah satunya minuman yang dibuat dari bunga telang yang saya tanam di masa PSBB, karena di rumah saja, jadi saya mulai aktif bercocok tanam lagi karena hasil panennya cukup banyak saya olah,\" paparnya.

Penurunan omzet selama pandemi ia rasakan turun drastis hingga 80%. Dibandingkan tahun sebelumnya, penurunan omzet ini menjadi penurunan paling parah.

Pantas saja hal ini terjadi, karena di masa PSBB, Kiki benar-benar hanya melayani pemesanan online. Itu pun menurutnya secara kuantitas jauh dari jumlah biasanya.

Di dalam masa itu, ada beberapa strategi sebetulnya yang bisa menyelamatkan kondisi usahanya itu. Selain mengurangi jam sif karyawan atau pilihan terakhir mengurangi jumlah karyawan agar coast tetap terjaga.

\"Namun saya mengakali bagaimana caranya agar karyawan tidak ada yang dipecat, akhirnya saya gunakan sif, dan order tetap dibuka dengan pembatasan hanya take away. Lalu memasuki AKB barulah saya buka dengan membatasi pengunjung,\" jelasnya.

Menurut Kiki, yang penting di tengah pandemi ini adalah selalu menyebarkan positive vibes. Salah satunya dengan terus menggali ide menu barunya dan konsep baru yang menarik untuk konsumennya di saat new normal menyambut.

\"Sekarang dengan berbagai menu baru, omzet pun mulai naik 60%, perlahan memang untuk mengembalikan grafik ke stabil,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: