Kursi Menteri untuk PAN Sedang Disiapkan? SMSI: Sutrisno Bachir Cukup Relevan Masuk Kabinet
Yang paling dominan, sambung Firdaus dua nama yang cukup menjadi perhatian dan kemungkinan masuk pada struktur ekonomi yakni Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa. ”Ini bukan berpegan dari sekadar kedekatan. Tapi profesionalitas, pengamalam dan kemampuan men-direct pesan-pesan Presiden Joko Widodo,” imbuhnya.
Kalau pun Presiden Joko Wododo menginginkan nama lain, seperti Sandiaga Uno, itu pun menjadi lumrah. ”Sandiaga Uno pernah di PAN meski singkat. Toh Sandiaga juga sosok yang cukup konsen dengan ekonomi kerakyatan. Sandiaga lebih cenderung pada sisi usaha, dibandingkan bermain pada ranah politik. Ini padanangan saja,” ungkap Firdaus.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyebutkan salah satu poin yang disampaikan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi yakni PAN akan bersama pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
”Poinnya jelas PAN akan bersama pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional sesuai dengan cita-cita dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Negara Indonesia adalah negara gotong royong,” kata Viva Yoga.
Seluruh partai politik dan eksponen bangsa, kata dia, harus bekerja bersama untuk membangun peradaban. Kendati demikian, proses check and balances tetap harus ada.
Hal itu, menurut dia, ada di lembaga legislatif dan kekuatan masyarakat sipil yang sudah tumbuh berkembang. Hal itu yang dibutuhkan pemerintah dalam membangun demokrasi di Indonesia yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Menurut dia, PAN akan terus bersama pemerintah dalam menggerakkan pembangunan nasional dalam rangka untuk mencapai cita-cita nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, menciptakan masyarakat adil makmur, memakmurkan masyarakat Indonesia, dan membangun peradaban Indonesia.
Viva mengatakan bahwa silaturahmi antara Presiden Jokowi dan Zulkifli merupakan menyambung rasa kekeluargaan setelah Kongres V PAN di Kendari, Februari 2020.
Setelah kongres, kata dia, ada kesediaan waktu Presiden Jokowi untuk berkenan hadir pada saat pelantikan pengurus baru DPP PAN 2020—2025.
Namun, karena pandemi Covid-19, pelantikan dalam pertemuan fisik secara masif tidak memungkinkan. ”Lalu diganti dengan pelantikan sederhana sesuai dengan prosedur kesehatan pencegahan pandemi COVID-19,” ujarnya. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: