Indonesia Kejar Investor Asing, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA – Pemerintah Indonesia masih terus mengejar investasi asing guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi negatif diperkirakan Menteri Keuangan Sri Mulyani minus 5,08 persen pada kuartal II/2020.
Oleh karena itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengabarkan, ada kabar baik bahwa akan banyak banyak perusahaan Taiwan yang berniat akan merelokasi pabriknya dari Cina ke Indonesia. “Taiwan sudah melakukan komunikasi dengan kami. Ya, mereka mau relokasi pabriknya dari Cina,” katanya dalam video daring, kemarin (22/7).
Meski penularan Covid-19 terus meningkat, Bahlil meyakini potensi investasi asing akan tetap tumbuh. Saat ini, ia akan fokus perusahaan Taiwan yang akan merelokasi pabriknya dari Cina ke Indonesia. Hanya saja, dia belum bisa menyebut berapa perusahaan Taiwan yang merelokasi pabriknya ke Tanah Air. “(Mereka) Belum mau dipublikasikan,” ujarnya.
Terpisah, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna memberi masukan kepada BKPM agar menyusun skema alih teknologi (technology transfer) ke mitra lokal sebagai adopter technology. “Sehingga nantinya perusahaan lokal bisa naik kelas mulai dari kapasitas produksi dan juga skala bisnisnya. Harapanya akan banyak perusahaan lokal yang go global,” katanya, kemarin (22/7).
Sebelumnya, salah satu perusahaan asal Taiwan bernama PT Meiloon Technology Indonesia telah merelokasi pabriknya dari Suzhou, China ke Indonesia. Perusahaan ini sudah melakukan groundbreaking pabriknya senilai total USD90 juta di Subang, Jawa Barat.
Meiloon, salah satu dari tujuh perusahaan yang berniat merelokasi pabriknya dari China. Selain Meiloon, ada pula PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia, PT Denso Indonesia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan PT LG Electronics Indonesia. (din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: