Yeyet Nurhayati Siap Mengabdi Wujudkan PGRI Kabupaten Cirebon Lebih Baik

Yeyet Nurhayati Siap Mengabdi Wujudkan PGRI Kabupaten Cirebon Lebih Baik

KONFERENSI Kabupaten (Konkab) PGRI yang digelar Sabtu (25/7), berjalan sukses. Hasilnya, Yeyet Nurhayati SPd terpilih menjadi ketua PGRI Kabupaten Cirebon periode 2020-2025. Yeyet menjadi satu-satunya srikandi se-Jawa Barat yang memimpin PGRI di daerah.

Kepala SDN 2 Tukmudal, Kecamatan Sumber itu mampu mengantongi 112 suara dari total 200 surat suara sah. Sementara rivalnya, hanya 88 suara. Hari itu juga, susunan personalia kepengurusan PGRI Kabupaten Cirebon dibentuk dan dilantik.

Komposisi inti tidak berubah, F1 Yeyet Nurhayati SPd, F2 Rudianto MPd, F2 Drs Herry Purnama, dan F3 Mukyani SPd. Pastinya, merangkul semua elemen; tenaga pendidik. 

Dalam sambutannya, Yeyet Nurhayati mengucapkan terima kasih atas pengabdian ketua sebelumnya, Edin Suhaedin, selama memimpin PGRI. Dia siap melanjutkan program PGRI ke depan.

“Dalam satu wadah ini, kita akan bersatu dan berjuang bersama memajukan PGRI,” kata Yeyet. Perempuan tiga anak itu mengaku bukan siapa-siapa di PGRI tanpa adanya kekompakan pengurus dan anggota.

Karena itu, pihaknya meminta agar semua bisa bersinergi. \"Mari bersatupadu. Jaga kekompakan. Dan di masa depan, kami siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Yeyet, memperjuangkan guru-guru honorer akan dilanjutkan. Dia prihatin ketika melihat honorer saat ini. Beban kerjanya sama dengan ASN. Tetapi kesejahteraannya masih minim. \"Kita akan perjuangkan. Kalau tidak bisa sama dengan UMR, minimal Rp1 juta,\" tuturnya.

Menurut dia, banyak PR yang harus dikerjakan agar organisasi PGRI mempunyai gaung dengan berbagai program dan terobosan yang baru. Salah satunya agenda besar itu, adalah kembali mengaktifikan SMP PGRI yang sudah mati suri.

Padahal, sekolah tersebut berada di samping gedung PGRI yang lokasinya masih berdekatan dengan pusat Pemerintah Kabupaten Cirebon. Meski SMP PGRI itu dikelola oleh yayasan. Miris, sudah tidak ada muridnya.

“Itu agenda terdekat kami. Dan mesin penggerak kami sudah siap, termasuk memperjuangkan guru honorer. Sesuai dengan tema yang kami angkat; PGRI sebagai Penggerak Perubahan Menuju Pendidikan Abad ke-21 Dalam Mewujudkan Kabupaten Cirebon Katon,” katanya.

Sementara itu, Ketua PGRI demisioner, Edin Suhaedin berpesan agar PGRI ke depan terus bergerak maju dan memberikan manfaat. \"Saya ucapkan selamat kepada Ibu Yeyet. Estafet kepemimpinan PGRI ke depan ada di tangannya. Kemenangan ini bukan kemenangan pribadi. Tapi kemenangan PGRI. Sarannya, teruslah kompak, lanjutkan hal yang baik, dan perbaiki yang kurang baik,\" imbuhnya.

Dia menambahkan, di tahun 2020, PGRI Kabupaten Cirebon telah melahirkan sejarah baru. Pemimpinnya perempuan. \"Se-Jawa Barat, baru kali ini, PGRI dipimpin oleh perempuan,\" pungkasnya. (sam/adv)

https://www.youtube.com/watch?v=3WwJjjRX0Xo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: