Saat Cirebon Lockdown Dilanda Wabah Malaria
CIREBON - Selain pandemi covid-19 yang tak kunjung usai saat ini, wabah serupa pernah terjadi. Kala itu, Cirebon sempat memberlakukan lockdown total. Warga benar-benar tidak boleh keluar masuk.
Tidak ada bantuan sosial seperti yang disalurkan pemerintah saat ini. Wabah itu,tidak hanya mencakup Cirebon.
Tetapi meluas di Asia Tenggara. Posisi kota karisidenan yang menjadi tempat pertukaran barang, jasa juga mobilitas manusia cukup rentan. Apalagi dengan aktivitas pelabuhan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusi), Drs H Jaja Sulaeman MPd menuturkan, dari arsip yang ada di dispusip juga dari arsip nasional, wabah terjadi di tahun 1825.
Saat itu Cirebon masih berupa Keresidenan sehingga tak diketahui letak daerah pasti wabah ini. Di tahun tersebut suatu wabah menjangkit ribuan orang.
Baca Juga:
Ada Wabah Se-Asia Tenggara, Cirebon Pernah Lockdown Tahun 1825
Namun belum ada yang mengetahui apa penyakit tersebut dan bagaimana cara menanggulanginya. \"Pada saat itu wabah ini terjadi se-Asia tenggara,\" tutur Jaja, kepada Radar Cirebon.
Setelah disadari adanya wabah, lockdown pun diterapkan. Namun, di dalam arsip tersebut dijelaskan akses benar-benar ditutup. Tak boleh ada orang masuk atau keluar. Dan tak ada pemberian makan atau bantuan apapun.
Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran wabah tersebut. Pada masa ini masih berkuasa Pemerintah Hindia Belanda.
Bertahun-tahun wabah ini pun masih terus berlangsung. Hingga di tahun 1925 Cirebon pun sudah berubah menjadi Kota Cirebon. Dirasa wabah tersebut masih terjadi dan memakan korban.
Saat itu untuk menanggulangi wabah ini, pemerintah pun mendirikan Rumah Sakit Oranye yang saat ini bernama Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ).
Namun saat itu hanya orang-orang tahta menengah yang bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit tersebut. Sampai akhirnya di tahun yang berdekatan dibangun juga rumah sakit di daerah Pamitran.
\"Rumah Sakit Oranye ini jadi salah satu bukti penanggulangan pemeirntah akan wabah yang terjadi di masa itu,\" terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: