Vaksin Sinovac Bukan Untuk Anak dan Lansia, Ini Alasannya

Vaksin Sinovac Bukan Untuk Anak dan Lansia, Ini Alasannya

JAKARTA – Uji klinis tahap tiga Vaksin COVID-19, Sinovac Biotech Ltd dari China menyasar usia 18-59 tahun, setelah dua tahap sebelumnya berhasil dan dinyatakan aman. Jika berhasil lagi, vaksin tersebut bukan untuk anak, remaja dan lansia di atas usia 60 tahun.

Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto mengatakan uji klinis vaksin Sinovac dipercepat karena pandemi. Sehingga terjadi tumpang tindih.

“Semua sekarang ini dipercepat, sering tumpang tindih antara uji klinis tahap 1, 2, 3 karena kondisi pandemi,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Selasa (28/7).

Dijelaskannya, uji klinis tahap I vaksin Sinovac sudah dilakukan untuk semua usia. Namun, uji klinis tahap II yang telah selesai dilakukan di China hanya untuk usia 18-59 tahun.

Sementara uji klinis tahap II untuk kelompok umur anak dan remaja di bawah 18 tahun dan kelompok usia lanjut 60 tahun ke atas belum selesai dilakukan. Untuk itu, uji klinis tahap III di Indonesia hanya akan dilakukan pada rentang usia 18-59 tahun.

“Sehingga jika vaksin itu lolos uji tahap klinis III dan mendapatkan izin untuk digunakan massal, maka hanya bisa diberikan pada rentang usia 18-59 tahun,” katanya.

Sementara untuk usia lanjut dan anak serta remaja, masih akan dilakukan uji klinis tahap III untuk melihat efektivitas dan efek samping vaksin pada kelompok umur berbeda.

Selain di Indonesia, uji klinis tahap III kandidat vaksin dari Sinovac juga akan dilakukan di Brasil dengan 9.000 relawan, dan Bangladesh dengan 4.200 relawan.

Terpisah, Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Eddy Fadlyana mengatakan komite etik telah menyetujui pelaksanaan uji klinis tahap tiga.

“Ya betul, (sudah disetujui komite etik) kemarin,” katanya.

Dengan persetujuan tersebut maka tim akan langsung bergerak melakukan sosialisasi dan pendaftaran calon relawan.

“Sosialisasi mulai besok dengan leaflet dan puskesmas yang menjadi tempat uji klinis vaksin ini. Di leaflet itu kami cantumkan nomor WA yang bisa dihubungi jika ada warga yang berminat jadi relawan,” katanya.

Dikatakannya, pihaknya juga akan melakukan pelatihan-pelatihan terkait uji klinis tahap tiga vaksin.

“Kita harus ke Rektor dulu, kemudian ada pelatihan-pelatihan diperbanyak setelah pelatihan itu cukup baru kita bergerak ke lapangan pada hari pelaksanaan. Perkiraan, pekan ketiga Agustus 2020 mulai bergerak ke lapangan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: