Klaster Baru Motor Gede
“Pada gowes ini kalau habis gowes mungkin maskernya kan basah, terus dibuka atau diturunkan di bawah hidung. Nah, dari situ dibukalah masker yang jadi penularan,” katanya, Jumat (31/7).
Selain itu, ada kemungkinan klaster gowes di Blitar ini muncul karena ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan.
“Begitu ada kasus yang ada dalam kerumunan, semua ikut kena begitu kepatuhan terhadap protokol kesehatan diabaikan,” ungkapnya.
“Intinya jangan berkerumun, meskipun kenal. Karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus ini,” lanjutnya.
Dijelaskannya, sejumlah ilmuwan menyebut virus ini bisa menyebar di udara (airbone) ruangan tertutup. Namun tak tertutup kemungkinan droplet virus corona juga bisa ditularkan lewat ruangan terbuka.
“Virus corona ini ada yang airbone, lewatnya mikro droplet. Nah, ada juga yang droplet. Di ruangan terbuka juga bisa tersebar dropletnya, tergantung anginnya kemana. Logikanya kalau orang gowes, dropletnya ke belakang karena terbawa angin, yang kena yang di belakang,” jelasnya.
Sementara dikutip dari laman covid19.go.id, pasien positif hingga 31 Juli 2020 bertambah 2.040 orang. Sehingga total jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 108.376 orang.
Sedangkan jumlah pasien sembuh bertambah 1.615 orang sehingga total ada 65.907 pasien sembuh. Kasus meninggal bertambah 73 orang sehingga, total 5.131 meninggal.
Jumlah pasien sembuh sebanyak 60,8 persen dari total kasus positif. Sementara sisanya 34,5 persen atau 37.338 orang positif COVID-19 masih dirawat. Kemudian persentase meninggal akibat Covid-19 sebanyak 4,7 persen dari total terkonfirmasi positif.
Jawa Timur dan DKI Jakarta menjadi dua provinsi dengan jumlah positif tertinggi, masing-masing 21.772 kasus (20,5 persen dari total positif) dan 20.969 (19,7 persen). Kemudian Sulawesi Selatan ada di posisi tiga menyumbang jumlah positif Covid-19 dengan 9.346 kasus (8,8 persen) diikuti Jawa Tengah 9.281 (8,7 persen) dan Jawa Barat 6.461 (6,1 persen).(gw/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: