Anggaran untuk UMKM Terbesar Kedua

Anggaran untuk UMKM Terbesar Kedua

JAKARTA - Alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diberikan kepada sejumlah sektor. Salah satunya, Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM), yang mendapatkan dana PEN terbesar kedua setelah perlindungan sosial.

Karenanya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mendorong pemerintah mempercepat realisasi insentif untuk UMKM yang saat ini baru mencapai 25 persen dari alokasi dana PEN.

Berbagai paket stimulus yang dikucurkan pemerintah, salah satunya UMKM diharapkan dapat mengenjot pertumbuhan ekonomi. UMKM diketahui diandalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

“Presiden selalu ingatkan pada kami untuk terus mendorong (penyaluran PEN) demi kepentingan nasional, kita tidak boleh ragu mengenai hal ini, berbagai paket stimulus telah dikeluarkan untuk UMKM,” katanya, kemarin.

Kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebutkan, realisasi PEN untuk UMKM per Agustus baru 45,76 persen dari Rp123,46 triliun yang disiapkan.

Dia menyebutkan, realisasi tertinggi berasal dari penempatan dana untuk restrukturisasi yang mencapai Rp54,42 triliun dari Rp78,78 triliun yang disiapkan atau mencapai 69,8 persen. “(Realisasi) masih rendah, sampai akhir Agustus ini telah terealisasi 45,76 persen. Perlu penyerapan lebih tinggi lagi,\" ucapnya.

Untuk saat ini, kata dia, pihaknya akan fokus pada bagaiman belanja pemerintah dan BUMN dapat diarakan ke produk UMKM. “Di tengah menurunnya daya beli, saya rasa belanja pemerintah dan BUMN ini setidaknya bisa menyerap produk UMKM,” ujarnya.

Berdasarkan catatannya, belanja pemerintah pada 2020 sendiri dialokasikan sebesar Rp321 triliun dengan realisasi belanja UMKM yang baru mencapai 18 persen.

Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, BUMN berkomitmen BUMN dalam penyerapan produk UMKM dilakukan agar program tak hanya berakhir dengan slogan. “Kami ingin ini sukses dan tak hanya sekadar slogan. Tapi benar-benar berjalan mekanismenya. Oleh karena itu kami siapkan juga ekosistemnya lewat PaDi agar UMKM ini merambah platform e-commerce,” katanya.

Sementara Bank Indonesia (BI) mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan digitalisasi, termasuk pada sistem pembayaran. Salah satunya melalui sistem pembayaran UMKM, yakni QR Code Indonesia Indonesian Standard (QRIS). Saat ini sebanyak lebih dari 4,3 juta UMKM di Indonesia telah teregistrasi QRIS.

“Platform digital menjadi sumbangsih, kami kembangkan digital payment dan pada acara ini ada 8.000 pengunjung dengan sebanyak 3.777 UMKM terlibat dan melakukan showcase,\" tukasnya. (din/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=o6HATm57wZY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: