Keluarga Kesultanan Cirebon Siap Bermusyawarah Menyelesaikan Polemik Keraton Kasepuhan

Keluarga Kesultanan Cirebon Siap Bermusyawarah Menyelesaikan Polemik Keraton Kasepuhan

CIREBON - Keluarga Kesultanan Cirebon siap diajak bertemu untuk bermusyawarah. Hal itu sesuai saran Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar bermusyawarah atau menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan polemik di Keraton Kasepuhan.

\"Kami sangat terbuka untuk musyawarah mufakat. Kami adalah trah Sunan Gunung Jati punya hak lebih, kenapa kita harus yang mendatangi Luqman terlebih dahulu. Tapi kami juga tidak menutup untuk melakukan musyawarah mufakat. Terserah apakah pemerintah yang akan menjembatani,\" ungkap Ratu Mawar Kartina, salah satu Keluarga Kesultanan Cirebon, Selasa (1/9) malam.

Ditanya soal reaksi penolakannya saat prosesi penobatan sultan sepuh di Keraton Kasepuhan, Mawar menjelaskan, hanya bertujuan ingin menyampaikan bahwa PRA Luqman Zulkaedin tidak mempunyai hak untuk dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV.

\"Pada saat itu saya tidak marah-marah cuma hanya menyampaikan. Dan saya sangat kecewa ingin memasuki rumah sendiri (Keraton Kasepuhan, red) kok tidak diperbolehkan, diusir dengan cara yang tidak hormat dan tidak beretika. Bahkan saya didorong-dorong,\" jelasnya.

Baca juga:

Keluarga Kesultanan Cirebon Tidak Akui Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh

Polemik Keraton Kasepuhan akan Dibawa ke Jalur Hukum

Soal Pengukuhan Luqman Zulkaedin, Kesultanan Cirebon: Nasab Bukan Secarik Kertas

Diberitakan sebelumnya, Jumenengan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV, sempat diwarnai keributan. Kericuhan dipicu aksi penolakan dari kelompok yang mengatasnamakan Keluarga Besar Kesultanan Cirebon karena tidak terima atas penobatan PRA Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh XV pada Minggu (30/8).

Aksi penolakan itu terjadi sesaat setelah prosesi penobatan, tepatnya setelah perwakilan dari Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Brigjen Pol AA Mapparessa dari Kerajaan Turikale Maros Sulsel memberikan sambutan.

Tiba-tiba, Elang Upi Supriadi, Ratu Mawar dan beberapa orang lain berdiri lalu berjalan ke tengah Bangsal Prabayaksa. Seketika, mereka berteriak dan menyampaikan penolakan terhadap prosesi tersebut.

“Kesultanan Cirebon menolak, menolak. Titik” seru Ratu Mawar yang kemudian membuat para tamu undangan kaget.

“Kami dari Kesultanan Cirebon menyatakan menolak penobatan Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Kasepuhan,” ungkap Ratu Mawar dalam sebuah kesempatan usai aksi tersebut. (rdh)

https://youtu.be/CdmxbMQfTNE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: