Siswi SMP Jadi Korban Pencurian dan Terus-terusan Nangis
“Dia gak bilang apa-apa. Setelah pegang kepala saya, dia langsung pergi,” katanya.
Usai kejadian, dalam kondisi menangis karena ketakutan ia beranjak dari rumahnya ke rumah temannya untuk meminta antar ke tempat dagang ayahnya. Setelah itu, ayah Deti yang belum dapat diwawancarai karena tengah berdagang di sekitaran pasar Kosambi Bandung, langsung melaporkan kejadian perampokan yang menimpa anaknya itu ke pengurus RT dan RW ditempat mereka tinggal.
“Kalau lapor polisi mah belum,” ucapnya.
Deti mengaku, ponsel yang diambil merupakan pemberian ibunya yang tengah merantau ke Jakarta.
Ponsel tersebut, digunakannya untuk sekolah online. Ia masih kebingungan untuk mengerjai tugas dan absen sekolahnya.
“Itu hp belum setahun di kasih mamah. Sekarang pakai hp bapa dulu buat absen sama buat nanya tugas ke temen,” terangnya.
Aksi perampokan yang menimpa Deti, diunggah ke media sosial Instagram, oleh akun informasi @tct_bandung. Dalam unggahannya, akun tersebut memposting tulisan tentang kronologis aksi perampokan tersebut.
“Telah Terjadi tindak kejahatan kriminal berupa perampokan. Pada hari Selasa, 01 September 2020 di Jalan Cicalengka 8 No.49 RT04 RW01. Pelaku melancarkan aksinya di rumah bapak M Furqoni dengan cara mencekik leher korban hingga korban memberikan semua kepemilikannya. Dalam Kejadian ini, pelaku menggasak Handphone dan uang yg di perkirakan kerugian sebesar 5 Juta Rupiah. Adapun ciri-ciri pelaku yaitu bertubuh besar, berkepala botak dan di perkirakan berumur 35 s.d 40 tahun. Dengan kejadian ini kami himbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati agar tidak akan terjadi kejadian serupa. Dan mudah-mudahan pelaku akan segera tertangkap oleh pihak yang berwajib,” tulis admin akun Instagram @tct_bandung. (arf/pojoksatu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: