Tingkatkan Protokol Kesehatan, DPRD Kota Cirebon Batasi Rapat Tatap Muka

Tingkatkan Protokol Kesehatan, DPRD Kota Cirebon Batasi Rapat Tatap Muka

CIREBON - Panitia khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kota Cirebon akan meningkatkan protokol kesehatan. Terutama agenda kegiatan di dalam gedung dewan.

Seperti membatasi rapat tatap muka di ruangan gedung dewan. Hal itu setelah salah satu pimpinan DPRD Kota Cirebon dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Cirebon Tresnawaty menjelaskan, rapat tatap muka di tengah meningkatnya kasus Covid-19 dinilai sangat beresiko. Karen rawan menjadi tempat penularan Covid-19.

Untuk mematuhi protokol kesehatan yang ketat tapi tetap tidak mengorban kewajiban DPRD sesuai tupoksi, di antaranya dengan mekanisme virtual meeting. Agenda terdekat di DPRD pada hari ini, Kamis (10/9), yaitu pembahasan KUA-PPAS akan dilakukan secara virtual meeting.

Baca juga:

Kejaksan Masuk Kecamatan Zona Merah di Kota Cirebon, 17 Warganya Terkonfirmasi Covid-19

Peradi Persoalkan Advokat Bawa Nama Lembaga Dukung Luqman Zulkaedin

Pecah Rekor Lagi, Kabupaten Cirebon Tambah 53 Kasus Covid-19 Baru

Tresnawati mengatakan, di antara personel Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Cirebon, ada yang kontak erat dengan pasien positif. Karena itu menurutnya, anggota DPRD yang kontak erat dengan pasien positif harus melakukan isolasi mandiri dan melakukan swab pada waktu yang ditentukan.

Karena itu pula, kata Tresnawati, rapat tatap muka, termasuk di DPRD Kota Cirebon, dinilai sangat beresiko menyebarkan Covid-19.

“Kontak erat dengan yang positif harus isolasi mandiri dan tes swab, sampai terbukti negatif. Kalau tidak isolasi mandiri, bisa berisiko menyebarkan,” kata Tresnawaty, Rabu (10/9).

Sebagai tenaga medis yang berada di DPRD Kota Cirebon, Tresnawaty menyarankan rapat tidak dilakukan dengan tatap muka. Apalagi dengan orang yang kontak erat di dalamnya.

Tresnawaty berharap kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat untuk memberikan contoh yang baik dengan mematuhi protokol kesehatan. “Jadilah kita contoh yang baik dalam melakukan protokol kesehatan,” tegasnya.

Tresnawaty menambahkan, rapat tatap muka tidak dianjurkan untuk dilakukan. Sebab menurutnya rapat masih bisa dilakukan dengan virtual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: