Ok
Daya Motor

Reaktivasi Bandara Husein Picu Persaingan Tidak Sehat? Pelaku Pariwisata Angkat Bicara!

Reaktivasi Bandara Husein Picu Persaingan Tidak Sehat? Pelaku Pariwisata Angkat Bicara!

Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT) Ciayumajakuning, Budi Aries.-DOKUMEN PRIBADI-

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Menyikapi rencana reaktivasi Bandara Husein Sastanegara turut mendapatkan respon dari pelaku pariwisata.

Ketua Gabungan Pengusaha Industri Tour & Travel (GAPITT) Ciayumajakuning, Budi Aries mengingatkan hal ini dapat memicu adanya persaingan dua bandara yang tak sehat.

Budi menuturkan jika Bandara Husein Sastanegara direaktivasi maka bisa terjadi persaingan dua bandara yang tak sehat dan berpotensi merugikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) kertajati Majalengka.

BACA JUGA:PHRI Kota Cirebon Dorong Pemerintah Maksimalkan BIJB Kertajati

BACA JUGA:KDM: Persoalan Administrasi Kawasan Industri Kertajati Tuntas Pekan Depan

BACA JUGA:Garuda Beroperasi dengan BIJB Kertajati, Ingin Bangun Pusat Industri Kedirgantaraan Nasional

Meskipun, saat diaktifkan kembali akan memberikan efek positif seperti akses terjangkau yang akan menjadi pilihan lebih dekat untuk berbagai penerbangan serta peningkatan mobilitas dan maskapai bagi yang ingin terbang dari Jawa Barat.

"Sebagai warga Ciayumajakuning, saya sangat menyayangkan jika hal ini terjadi," ungkapnya.

Menurutnya pemerintah harus mencurahkan perhatian pada kedua bandara yang ada di Jawa Barat ini. Bukan hanya reaktivasi Bandara Husein Sastanegara, namun pemerintah juga harus fokus dalam pengembangan BIJB kertajati.

"Jangan sampai reaktivasi ini merugikan salah satu bandara, apalagi BIJB Kertajati memiliki investasi dengan yang nilai cukup besar," tuturnya.

BACA JUGA:2026 Pemprov Jabar Kucurkan Dana untuk BIJB Kertajati, KDM: Masa Jadi Tempat Kelelawar!

BACA JUGA:BIJB Kertajati Tetap Disuntik Modal Meski Pemprov Jabar Lakukan Efisiensi Anggaran

Sebagai salah satu solusi, Budi pun menyarankan jika langkah reaktivasi Bandara Husein Sastanegara tetap akan dilakukan maka strategi branding kedua bandara ini bisa dilakukan.

Misalnya dengan pembubuhan nama Bandung dikedua Bandara ini. Menyontoh dari Bandara Soekarno–Hatta da Halim Perdanakusuma, keduanya di branding sebagai Bandara Jakarta.

"Meski secara lokasi berbeda wilayah, keduanya tetap ditulis JKT dengan kode pilihan CGK dan HLP, ini juga bisa diterapkan di BIJB Kertajati dan Husein Sastanegara," tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: