Hujan Deras di TPU Sirnaraga Bandung, Makam Longsor, Kain Kafan Terlihat

Hujan Deras di TPU Sirnaraga Bandung, Makam Longsor, Kain Kafan Terlihat

Hujan deras di TPU Sirnaraga, Jl Citepus, Kota Bandung, membuat sejumlah makam longsor hingga terlihat jenazah dan kain kafan.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, BANDUNG - Sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga, Jalan Raya Citepus, Bandung, ambrol karena longsor dan hujan deras.

Aliran air banjir bandang di Sungai Cilimus, membuat TPU Sirnaraga mengalami longsor saat hujan deras dan sejumlah makam tergerus.

Yang memilukan, makam yang longsor karena hujan deras di TPU Sirnaraga Bandung itu, sampai memperlihatkan kain kafan jenazah.

Hingga saat ini, dikabarkan ada 10 makam yang terdampak hujan deras dan longsor akibat tergerus aliran sungai tersebut.

BACA JUGA:Fans Bayern Munchen Mengenang Tragedi Kanjuruhan, Ada Spanduk: Lebih dari 100 Orang Dibunuh Polisi

BACA JUGA:Lesti Kejora Lapor Polisi Bikin Ruben Onsu Kaget, Sebelumnya Sempat Kirim Pesan

Kendati demikian, untuk makam yang rusak karena tergerus aliran deras Sungai Cilimus ada 7. Dari jumlah itu, 5 makam anak-anak dan 2 makam orang dewasa.

Video kejadian makam di TPU Sirnaraga yang tergerus aliran air sungai itu, viral di media sosial. Terlihat jelas kain kafan jenazah sampai terlihat.

Kendati demikian, belum diketahui bagaimana makam tersebut akan diperbaiki. Petugas makam berencana melakukan pemindahan, tetapi setelah berkoordinasi dengan ahli waris.

Sementara itu, Dinas Penataan Ruang Kota Bandung, akan menangani makam sebanyak 25 yang terdampak longsor saat hujan deras di TPU Sirnaraga, Selasa, 4, Oktober 2022.

BACA JUGA:Hanya Mengingatkan, Teruntuk Pelaku Tawuran Pelajar di Panembahan Cirebon, Besok Waktunya Wajib Lapor

BACA JUGA:Kesaksian Aremania, Situasi Mencekam di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Sungguh Tragis

Kepala UPT Pemakaman Wilayah 1 Distaru Kota Bandung Saeful Iman mengatakan saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi makam tersebut untuk dilaporkan ke ahli waris atau keluarga almarhum yang dimakamkan di tempat itu.

"Jadi di sana ada sungai lalu 'kirmir', jadi sebelum ke makam itu ada jalan setapak. Jadi yang hilang itu adalah jalan setapak yang roboh," kata dia di Bandung, seperti dilansir dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: