Belum Ada Respon dari Pemkab Kuningan, Sampah dari Luar Desa Cipari Masih Banyak
Video viral Atang, warga desa Cipari menebar sampah di Depan Kantor Bupati Kuningan.-hasil tangkap layar-
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Pasca video warga ngamuk dan buang sampah di teras Kantor Bupati Kuningan viral, belum ada respon maupun pernyataan resmi dari Penjabat (Pj) Bupati Kuningan Rd Iip Hidayat maupun Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Warga Desa Cipari yang juga aktif sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Atang mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Kuningan dan ngamuk dengan menebar sampah yang diangkut dengan kendaraan sepeda motor roda tiga.
Pasca video tersebut beredar luas hingga terbit di beberapa TV Nasional, Satu kendaraan berat berikut sejumlah truk pengangkut sampah langsung beroperasi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Desa Cipari.
BACA JUGA:Pemprov Jabar Raih Penghargaan Terbaik Pertama dalam Anugerah Layanan Investasi 2024
BACA JUGA:Sophi Zulfia Pastikan Kandidat Definitif Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Periode 2024-2029
BACA JUGA:Tinjau Ulang Putusan Penunjukan Sophi Jadi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon
Saat dikonfirmasi, pria yang aktif di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat mengaku, dirinya nekat melakukan aksi tersebut karena sudah merasa kecewa atas kurangnya penanganan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di desanya.
"Ya kita kan sudah berkomitmen dengan Pak PK ya, terkait sampah itu, ada program pemerintah pusat untuk penanganan sampah di dua bulan sebelumnya," ungkapnya, Minggu 29 September 2024.
"Pak Pj berjanji akan meninjau ulang, karena warga yang waktu itu sudah menolak. Tapi, setelah Pak PJ menyampaikan itu, tiba tiba ada riak dari warga yang menegur kepada saya selaku bagian dari LPM, terkait permasalahan sampah," imbuhnya.
BACA JUGA:Kecelakaan di Sunyaragi, Pengendara Motor Tabrak Truk, Diduga Mengantuk saat Berkendara
BACA JUGA:Belasan Desa Masih Krisis Air, BPBD Tetap Suplai Air Bersih
BACA JUGA:Gempa Bumi Dapat Mempengaruhi dan Menganggu Siklus Menstruasi Pada Wanita
Setelah dilakukan pengecekan ke lokasi dimaksud, sampah sampah terlihat menggunung disertai aroma tak sedap.
Saat mendekat, bukan hanya lalat yang sudah keluar, belatung pun sudah banyak dihasilkan dari gundukan sampah yang katanya sudah seminggu dengan seperti itu.
Atang mengungkapkan, hal yang menjadi pemicu aksinya itu ialah berangkat dari keresahan masyarakat yang terjadi akibat suplai sampah yang datang tak hanya dari warga sekitar, melainkan dari luar desa.
"Nah waktu itu, ditambah, diduga bukan hanya sampah dari warga sini, bahkan mendatangkan sampah dari luar desa, itu yang sangat kami sayangkan," ucapnya.
BACA JUGA:Kecelakaan di Playangan, Sepeda Motor Tertabrak Truk, 1 Korban Meninggal Dunia
BACA JUGA:Gus Mul Ingatkan KPU Agar Pilkada Tidak PSU
Apa yang disampaikan Atang saat aksi pada Sabtu siang itu benar adanya. Bahwa, di lokasi tersebut, tampak banyak sampah sampah yang berasal dari luar desa.
Seperti limbah rumah makan dan sandal sandal hotel ternama di Kuningan.
Sampai berita ini naik, belum ada tanggapan ataupun respon terkait hal itu dari PJ Bupati Kuningan maupun DLH.
Diinformasikan, aktivitas di Kantor Pemerintah Kabupaten Kuningan dilaporkan tetap berjalan sebagaimana biasanya. Sedangkan, sampah sampah yang ditebar terpantau sudah tidak ada di lokasi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase