Ok
Daya Motor

Pengeboran Minyak Pertama di Indonesia Terjadi di Majalengka, Ini Lokasinya

Pengeboran Minyak Pertama di Indonesia Terjadi di Majalengka, Ini Lokasinya

ILUSTRASI. Pengeboran minyak pertama di Indonesia, terjadi di Majalengka tepatnya di Blok Sukamurni, Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja.-Tangkapan Layar-Youtube

RADARCIREBON.COM - Meskipun Indramayu dikenal dengan Kilang Balongan, namun pengeboran minyak pertama di Indonesia justru terjadi di Majalengka.

Balongan Indramayu terkenal sebagai salah satu pengolahan minyak terbesar di Indonesia.

Namun sejarah mencatat, bahwa pengeboran sumur minyak pertama di Indonesia, berada di Majalengka. Tepatnya, berada di Blok Sukamurni, Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja.

Dikutip dari @infomjlk, aktivitas pengeboran minyak di Majalengka telah dimulai sejak tahun 1871.

BACA JUGA: BRI Salurkan KUR Rp83,38 triliun, Pertanian Jadi Motor Utama

Sejarah lain menyebutkan, pengeboran minyak pertama di Indonesia terjadi di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Sumur minyak bumi tersebut, ditemukan di wilayah Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.

Berdasarkan laman Pertamina, pengeboran sumur minyak Telaga Said terjadi pada tahun 1883. Kemudian disusul dengan pendirian Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan pada 1885.

Dilihat dari tahun pengeboran yang terjadi pada 1883, dengan begitu wilayah Majalengka merupakan kegiatan eksploitasi minyak pertama karena terjadi di tahun 1871.

BACA JUGA:Hore Cair Lagi! Bantuan Saldo DANA Gratis Rp600.000 Masuk ke Dompet Digital DANA, Cek Domisili Majalengka!

Hal tersebut juga dibenarkan oleh majalah GEO Magazine yang menyebutkan bahwa sumur di Maja Selatan itu, merupakan lokasi pengeboran minyak pertama di Indonesia, mendahului penemuan di Kabupaten Langkat.

Menurut Ketua Yayasan Galur Rumpaka Majalengka Baheula (Grumala), Nana Rohmana, pengeboran di Majalengka diprakarsai oleh pengusaha Belanda asal Cirebon bernama Jan Reerink. 

Awal penemuan sumber minyak bumi itu, bermula dari pengamatan ilmuwan Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn, yang melihat warga setempat memanfaatkan rembesan minyak untuk penerangan lampu cempor.

Informasi tersebut kemudian disampaikan Junghuhn kepada Jan Reerink, yang lantas memulai pengeboran dengan modal dari Amerika serta peralatan modern.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: