Ok
Daya Motor

Sebar Info Pasien Ditelantarkan RSD Gunung Jati Cirebon Berujung Minta Maaf, Kuasa Hukum: Kami Lepas Kontrol

Sebar Info Pasien Ditelantarkan RSD Gunung Jati Cirebon Berujung Minta Maaf, Kuasa Hukum: Kami Lepas Kontrol

Pertemuan kuasa hukum pasien dan manajemen RSD Gunung Jati Kota Cirebon.-Foto: Abdullah-RADARCIREBON.COM

RADARCIREBON.COM - Kejadian viral terkait informasi yang menuding Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSDGJ) Kota Cirebon menelantarkan pasien korban gigitan ular, berakhir dengan perdamaian.

Pemilik akun Ibnusaechu Law menemui manajemen RSD Gunung Jati. Termasuk kuasa hukum pasien bernama Ranu Jaya, Qoribullah.

Dalam pertemuan tersebut, kuasa hukum menyampaikan kepada permohonan maaf bila dalam video yang ramai di media sosial, ada kata-kata kurang berkenan.

“Saya sebagai kuasa hukum pasien, mudah mudahan hari ini bisa kita luruskan bersama,” kata Qoribullah, Senin, 28, Juli 2025.

BACA JUGA:Pencuri Tabung Gas LPG di Tuparev Kedawung Terekam CCTV, Nih Ciri-cirinya

Pertemuan tersebut berlangsung singkat, hanya sekitar 15 menit. Qoribullah juga menyampaikan permintaan maaf karena unggahan di media sosial telah menyebabkan miss informasi.

“Apa yang kami lakukan lepas kontrol. Kami sepakat mengakhiri konflik ini, kami mohon maaf,” tandasnya.

Dia menambahkan, RSD Gunung Jati perlu terus didukung untuk memberikan pelayanan terbaik, dan kliennya bisa sehat kembali.

Dalam pertemuan itu, Direktur RSD Gunung Jati, dr Katibi mengatakan, pertemuan ini memberi khidmah bagi semua pihak.

BACA JUGA:Mall di Majalengka Bakal Bertambah, Ini Lokasi yang Dipilih

“Kami sampaikan apresiasi atas kesadaran serta kemauan. ini proses besar, dan sesuatu besar permohonan maaf itu terjadi adalah sesuatu yang besar,” tandasnya.

Katibi menambahkan, terkait dengan informasi sepihak, agar semua pihak mengutamakan tabayun. Sehingga membawa kemaslahatan.

“Kita diajarkan orang tua guru kita mengedepankan tabayun , insya Allah klarifikasi dan tabayun ini akan memberikan kemanfaatan bagi kita semua ke depan,” katanya.

Menurut dia, informasi viral tersebut cukup menguras energi. Sudah lebih 17 hari energi terfokus persoalan ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait